- Inin Nastain/VIVAnews
VIVAnews - Pihak Pertamina wilayah Kalimantan Barat mengakui adanya keterlambatan sejumlah pasokan BBM. Hal ini disebabkan oleh tingginya gelombang air laut di perairan Kalbar, menyebabkan pengiriman terhambat.
Kepala Operasional Terminal BBM Pertamina, C. Yeheskial, kepada VIVAnews, Rabu 28 Desember 2011, mengatakan bahwa akibat cuaca buruk, sejumlah kapal tanker Pertamina tidak berani melaut. “Sangat berbahaya kalau dipaksakan membawa pasokan BBM, cuaca saat ini tidak bersahabat dan itu mengancam operator kapal tanker," kata Yeheskiel.
Saat ini stok yang tersisa untuk wilayah Kalimantan Barat sekitar 566 kilo liter. Yeheskiel mengakui bahwa stok ini hanya mampu memenuhi kebutuhan selama setengah hari di Kalbar. Dia tidak membantah bahwa hal ini akan membuat antrean panjang kendaraan di berbagai SPBU wilayah tersebut.
"Pihak Pertamina selalu saja disalahkan. Padahal, kesalahan itu bukan tidak beralasan, banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya terhambatnya distribusi dari Pertamina ke SPBU, salah satunya cuaca," katanya.
Namun, ujarnya, Pertamina Kalbar akan berusaha mengatasi hal ini dengan mendatangkan pasokan BBM dari Tanjung Uban atau Plaju, Sumatra Selatan. Dua daerah ini paling dekat dengan Pontianak.
”Hanya Kabupaten Ketapang saja yang didatangkan langsung dari Depo Tanjung Uban atau Plaju. untuk di Kabupaten Ketapang itu stok premium pada saat ini mengalami kritis. Mau tak mau Pertamina harus segera menyuplai kebutuhan BBM itu dari Pontianak,“ katanya.
(Laporan: Aceng Mukaram | Pontianak)