Aulia Pohan Besuk Ani Yudhoyono

Aulia Pohan dan Isteri Ny Mulyaningsih
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Sempat dikabarkan tertangkap polisi Swiss, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan mendatangi RS Pusat TNI Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Aulia Pohan datang untuk membesuk Ani Yudhoyono yang menderita tifus.

Pantauan VIVAnews.com, Aulia Pohan yang didampingi istrinya tampak mengenakan kemeja kotak-kotak tiba sekitar pukul 12.00 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis 29 Desember 2011.

Aulia dan rombongan tampak membawa beberapa buah tangan. Mereka melenggang saja tanpa mau meladeni wartawan yang sudah menyodorkan mikrofon dan perekam.

Mereka tetap melangkah menuju ruang Ani Yudhoyono dirawat. Sampai Aulia tiba, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih berada di dalam menunggui sang istri. Presiden SBY sudah tiba lebih awal.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi juga tampak menjenguk. Sudi tak lama berada di dalam dan sudah meninggalkan rumah sakit. "Secara fisik keadaannya sudah berangsur baik, semoga cepat pulih kembali," kata Sudi usai membesuk.

Sempat komunikasi? "Ya tentu, kami ngobrol yang ringan, yang menyemangatilah," kata Sudi usai menjenguk Ani Yudhoyono.

Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu telah menghirup udara bebas sejak Agustus 2010 lalu, setelah ia mendapat remisi dan pembebasan bersyarat. Dia divonis hukuman tiga tahun penjara oleh Mahkamah Agung terkait kasus korupsi aliran dana salah satu yayasan Bank Indonesia.

Tetapi pada Jumat malam 16 Desember 2011, Aulia Pohan dikabarkan ditangkap di Swiss. Tapi kabar itu tidak terkonfirmasi. Mifta Pohan, putra ketiga Aulia membantah kabar itu. "Saya tegaskan itu berita bohong," kata Mifta kepada VIVAnews.com, Sabtu, 17 Desember 2011. (umi)

Terpilih Jadi Ketua SC BPD-SI, Dirut Bank Sumut Siap Berikan Kontribusi Positif Pertumbuhan Ekonomi
VIVA Militer: Tank tempur Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan

Israel Bombardir Rafah, Peringatan AS Diabaikan

Pasukan Israel membombardir wilayah Rafah, pada Kamis, 9 Mei 2024 ketika Benjamin Netanyahu mengabaikan ancaman Presiden AS, Joe Biden untuk menahan pasokan senjata.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024