Kamera Merekam 35 Wajah Badak Jawa

badak jawa (rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon
Sumber :
  • Antara

VIVAnews - Badak Jawa terakhir yang ada di Vietnam (Rhinoceros sondaicus annamiticu) ditemukan mati mengenaskan. Terluka tembak di kaki, culanya dipotong. Oktober 2011, spesies itu dinyatakan punah di Vietnam.

Harapan pelestarian Badak Jawa kini ada di pundak Indonesia. Di Taman Nasional Ujung Kulon, satu-satunya habitat hewan itu. Apalagi, Badak Jawa India atau Rhinoceros sondaicus inermis juga telah punah.

Terkait upaya pelestarian Badak Jawa, Taman Nasional Ujung Kulon melakukan sensus. Caranya dengan pemasangan video trap di sejumlah titik pengamatan, di setiap blok di semenanjung Ujung Kulon.

"Cara ini lebih bisa dipertanggungjawabkan, karena dengan perjumpaan langsung melalui kamera. Dulu memakai cara temuan tak langsung, misalnya lewat tapak, sehingga dimungkinkan ada penghitungan dobel," kata Urusan Evaluasi Data dan Program Balai TN Ujung Kulon, Arif Junaidi saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 29 Desember 2011.

Selain untuk mengetahui minimum populasi Badak Jawa, cara itu juga dilakukan untuk mempelajari perilaku dan wilayah jelajah hewan itu. Sejak Februari hingga November 2011, diperoleh 427 klip Badak Jawa.

Masing-masing klip mengidentifikasi morfologi tubuh Badak Jawa seperti bentuk telinga, bentuk dan tipe cula, ekor, lipatan leher, dan ciri khusus fisik tiap individu seperti luka dan cacat fisik. Proses identifikasi tersebut juga diperkuat dengan lokasi, frekuensi dan waktu hewan terekam oleh video trap.

Dari hasil identifikasi dijumpai hasil 35 individu Badak Jawa yang terekam oleh video kamera. Terdiri dari 22 individu jantan, 13 betina. Empat di antara mereka masih anak-anak, 3 jantan dan 1 betina.

Menurut Arif, itu baru jumlah minimal, mengingat keterbatasan kamera dan luasnya jangkauan badak.

Mengapa harus memakai kamera? Arif mengatakan, Badak Jawa adalah hewan soliter. "Saya yang bertugas bertahun-tahun saja tidak pernah bertemu langsung dengan badak. Hanya ketemu tapak, kencing, dan kotoran," kata dia.

Jangankan dengan manusia, Badak Jawa juga soliter terhadap sesamanya sendiri. "Mereka hanya ketemu waktu kawin, hamil, mengasuh anak. Saat anak sudah besar, mereka hidup sendiri-sendiri. Tidak seperti hewan lain yang berkelompok," kata Arif.

Saat ini, tantangan terbesar dalam pengelolaan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon adalah meningkatkan populasi  dan kualitas. Saat ini populasi badak Jawa jumlahnya masih sedikit, di bawah 100 ekor. Pada 2015 ditargetkan jumlah pasti Badak Jawa yang tersensus ada 70-80 ekor.

Pelestarian juga mengalami sejumlah kendala. Gangguan serta ancaman yang disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor resiko alamiah dan aktifitas illegal manusia. "Jangan sampai anak-cucu kita hanya mengenal Badak Jawa dari cerita." (umi)

Ini Syarat dan Cara Mudah Mengurus BPKB Hilang
4 Siswa MTsN 3 Malang Buktikan Kualitas dengan Raih Medali Emas di Romania

4 Siswa MTsN 3 Malang Buktikan Kualitas dengan Raih Medali Emas di Rumania

Tim MTsN 3 Malang meraih prestasi tingkat internasional setelah empat siswa MTsN 3 Malang mendapatkan medali emas Internasional Exhibition di Kota Deva, Rumania.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024