VIVAnews - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengutuk insiden tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat, Selasa 3 Februari 2009.
"Itu adalah tindakan kriminal dan pembunuhan," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Ginanjar Kartasasmita sebelum membuka sidang paripurna DPD kesembilan di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Kamis 5 Februari 2009.
Kasus itu, kata Ginanjar, harus diusut tuntas. "Saya tidak ingin seperti gone with the wind", kata Ginanjar. Dalam waktu dekat, tambah dia, DPD akan mengeluarkan penyataan sikap resmi atas kasus ini. "Supaya kasus ini tidak berlalu begitu saja, drafnya sudah disiapkan," kata dia.
Menurut Ginanjar, apa yang dialami Aziz bisa terjadi pada siapapun. Kata Ginanjar, peristiwa serupa tak boleh terjadi. "Itu penghinaan, pelecehan terhadap demokrasi," tambah dia.
Aksi unjuk rasa sekitar dua ribu orang berbuntut tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat diduga disebabkan tak imbangnya jumlah polisi. Saat kejadian hanya ada 250 polisi, berhadapan dengan 2000 demonstran.
Tewasnya Abdul Azis berawal dari aksi massa yang menuntut berdirinya Provinsi Tapanuli Selasa 3 Januari 2009. Namun saat politisi Partai Golkar ini hendak dibawa menuju mobil untuk dilarikan, massa datang lebih banyak. Azis lalu pingsan dan dibawa lari ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong lagi, dia tewas di rumah sakit. Menurut versi polisi, dia kena serangan jantung. Namun, keterangan dari sejumlah saksi, yang dikuatkan foto laman waspadaonline, Azis dipukuli oleh massa.
Polisi sudah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus demo anakrhis, salah satunya anggota DPRD, Candra Panggabean. Saat ini polisi sedang memburu tersangka lainnya, dengan petunjuk rekaman handycam aparat. Siaga satu ditetapkan di Sumatera Selatan, menyusul aksi demo anarkhis.
VIVA.co.id
5 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Sangat penting bagi setiap negara untuk memiliki kekuatan militer ini agar bisa melindungi dan mempertahankan kedaulatan negaranya dari ancaman dari dalam dan luar.
Mayjen TNI Candra Wijaya Rotasi Jabatan Pejabat Utama Kodam XIII/Merdeka, Ini Daftarnya
Nasional
5 Mei 2024
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya merotasi sejumlah jabatan pejabat utama Kodam XIII/Merdeka diantaranya tiga Perwira Tinggi dan lima Perwira Menengah.
Seorang pedagang siomay dipergoki warga karena kedapatan mencuri celana dalam (CD) wanita. Pria bernama Jeri (32) itu mengaku sudah mencuri ratusan celana dalam wanita.
Seorang TKW bernama Masiroh pulang ke kampung halamannya di desa Pranggong, kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat setelah 22 tahun dikabarkan meninggal dunia.
Kepolisian menetapkan seorang mahasiswa senior dari Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) berinisial TRS (21) sebagai tersangka kasus penganiayaan, terhadap mahasiswa STIP
Selengkapnya
Partner
Setelah resmi menjadi Calon Presiden terpilih, Prabowo Subianto mendapat serangkaian pesan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjai
Pesan Legenda Persib Bandung untuk Bojan Hodak Hadapi Championship Series Liga 1
Jabar
25 menit lalu
Skuad Maung Bandung akan bertarung bersama tiga tim lainnya di babak Championship Series Liga 1 demi meraih gelar juara yang akan berlangsung mulai 14 Mei 2024 mendatang.
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Guinea Tanpa Justin Hubner dan Rizky Ridho
Jabar
34 menit lalu
Kondisi ini membuat pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong harus berpikir keras lantaran kedua pemain tersebut merupakan pilar penting selama Piala Asia U-23.
Spotify Premium menawarkan pengalaman mendengarkan musik yang disesuaikan dengan preferensi Anda. Dengan fitur seperti rekomendasi musik, podcast, dan pemutaran offline,
Selengkapnya
Isu Terkini