Saurip: Temuan TGPF Abaikan 30 Saksi Mesuji

Mayjen (Purn) Saurip Kadi dan Trubus, warga Mesuji, Lampung, di DPR
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVAnews – Mantan anggota DPR, Mayor Jenderal (Purn) TNI Saurip Kadi yang selama ini mendampingi warga Mesuji Lampung menyampaikan aduan mereka ke Komisi III DPR, menyayangkan hasil temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan pemerintah atas kasus dugaan pembunuhan di Mesuji.

Menurutnya, TGPF yang diketuai oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana telah mengabaikan testimoni dari 30 warga Mesuji itu sendiri. “Kesimpulan (TGPF) hanya ada 9 orang tewas. Apakah orang-orang itu tidak lihat, 30 keluarga korban tewas telah disiarkan oleh salah satu media. Memangnya ada orang semaput (pingsan) dan menangis itu dibikin-bikin,” kata Saurip.

Ia pun menyesalkan penyebutan jumlah korban bentrok di Mesuji Lampung dan Sumatera Selatan yang oleh TGPF diklaim 9 orang saja. Saurip menilai temuan TGPF atas kasus Mesuji kali ini lebih dangkal dari laporan resmi Komnas HAM yang telah ada sebelumnya, bahkan lebih sempit dari laporan awal warga Mesuji itu sendiri ke Komisi III DPR.

Saurip menjelaskan, laporan warga Mesuji ke Komisi III DPR mencakup kasus di 8 wilayah oleh 6 perusahaan, dengan daftar korban 30 orang. “Sedangkan TGPF hanya melihat di 3 lokasi. Jadi lebih baik tidak sebutkan angka daripada menihilkan para korban yang sudah bertestimoni,” kata dia dalam acara ‘Tuntutan Rakyat Mesuji kepada Presiden RI’ di Jakarta, Selasa 3 Januari 2012.

Lebih jauh lagi, Saurip bahkan berpendapat temuan TGPF adalah upaya penghalusan atas kesimpulan jajaran kepolisian dan pemerintah daerah setempat atas kasus Mesuji. “TGPF bekerja dengan tidak berangkat dari persoalan yang dilaporkan rakyat, tapi bekerja untuk menutup-nutupi kebobrokan pemerintah itu sendiri,” ujar Saurip.

Oleh karena itu, tegasnya, “temuan TPGF ini dipastikan berbeda antara fakta dan data di lapangan.” Saurip juga mengatakan, rekomendasi TGPF soal Mesuji sangat melukai perasaan rakyat, seolah di Mesuji dan sekitarnya tidak terjadi tragedi kemanusiaan, sehingga pemerintah tidak perlu turun tangan.

Saurip menekankan, yang diperlukan oleh rakyat adalah tindakan konkrit di lapangan, bukan penunda-nundaan penanganan kasus untuk kemudian melepas tanggung jawab. Temuan dan rekomendasi lengkap TGPF atas kasus Mesuji bisa dilihat di tautan ini. (umi)

Bukan Jam 7, Ini Waktu yang Tepat untuk Makan Malam
Desta

Desta Diomelin Anak karena Suka Pegang Cewek: Bukan Muhrim!

Sudah menjadi hal yang biasa ketika Desta Mahendra kena omel oleh anak keduanya yang bernama Miskha. Dibandingkan dengan kakak dan adiknya, Miskha jauh lebih berani.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024