- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Ratusan sandal yang terkumpul di ‘Posko Seribu Sandal’ rencananya akan diserahkan ke Kapolri untuk mengganti kerugian materiil Briptu AR yang mengaku kecurian sandal.
Ratusan sandal itu merupakan wujud keprihatinan masyarakat atas nasib bocah Aal yang terancam hukuman pidana 5 tahun penjara akibat didakwa mencuri sandal Briptu AR.
Sandal-sandal itu berasal dari berbagai posko, mulai dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Yogya, Solo, Bali, Palembang, Medan, hingga Palu. Gerakan ‘Posko Seribu Sandal’ memang meluas ke penjuru nusantara.
Ayu Laksmi dari Komunitas Suara Semesta, Bali, misalnya mengirim 10 sandal sekaligus ke posko tersebut. Kesepuluh sandal itu dibuat khusus untuk aksi keprihatinan ini.
Masyarakat bahkan ada yang menyumbangkan sepatu ke posko ini. Aksi yang berlangsung sejak 29 Desember 2011 ini, rencananya akan berakhir hari ini, Rabu 4 Januari 2011, bertepatan dengan persidangan Aal di Palu, Sulawesi Tengah. (Lihat video ratusan sandal untuk Aal di sini). Sandal-sandal yang sudah terkumpul lantas akan diserahkan atau dititipkan ke Kapolri, untuk selanjutnya diberikan ke Briptu AR sebagai biaya ganti rugi.
Namun, Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M. Ikhsan menyatakan, ada kemungkinan gerakan ‘Posko Seribu Sandal’ dilanjutkan, apabila proses hukum terhadap Aal ternyata berlanjut, dan Aal tidak diputus bebas oleh majelis hakim. Aal sendiri saat ini sudah didampingi oleh tak kurang dari 10 pengacara guna membelanya di persidangan.
Sementara itu, Polri sendiri sudah menjelaskan kronologi kasus yang menimpa Aal (Baca keterangan Polri di sini). Selain itu, Polri juga menyatakan siap menerima ratusan sandal yang sudah terkumpul di ‘Posko Seribu Sandal.’
“Kami siap menerima sandal yang sudah dikumpulkan masyarakat. Hasil pengumpulan itu akan kami berikan pada yang membutuhkan,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution. Baca pernyataan lengkap Saud di tautan ini.
