Dukung Kiat Esemka, Marzuki Alie Berniat Beli

Mobil dinas Jokowi rakitan anak SMK
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar Sodik

VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie mengapresiasi mobil Kiat Esemka, hasil rakitan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan di Surakarta, Jawa Tengah. Marzuki mengaku akan mengunjungi Solo dan mendorong mobil buatan anak bangsa itu menjadi mobil nasional.

"Saya rencanakan untuk ke lokasi, memberikan jalan agar didukung pengusaha, dibuat sebagai mobil nasional," kata Marzuki dalam pesan singkat kepada wartawan, Rabu 4 Januari 2012. Marzuki sendiri mengaku berniat membeli mobil Kiat Esemka tersebut.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ganjar Pranowo, mencermati pilihan Walikota Solo, Joko Widodo untuk memakai Kiat Esemka sebagai mobil dinas barunya. Menurut dia, langkah itu merupakan upaya mendorong standarisasi produk nasional.

Menurut Ganjar, Jokowi telah memelopori penggunaan produk nasional oleh kalangan pejabat birokrasi pemerintah. "Di Solo kan ada akademi teknik yang memang bagus dan itu masuk wilayah Jokowi," ujar Ganjar, Selasa kemarin.

"Makanya, menurut saya, Jokowi sedang mencoba mengapresiasi produk lokal. Jokowi memberikan contoh konkrit: oke, saya pakai mobil ini."

Ganjar menambahkan, fenomena pejabat menggunakan produk nasional juga dilakukan di negara China. "Ketika China membuat komputer yang merek Legend-Bee itu, seluruh birokrat di Cina diwajibkan menggunakan produk komputer itu," kata Ganjar.

Dalam konteks produk mobil nasional, menurut Ganjar, Indonesia sebenarnya sudah ada upaya mencanangkan program yang sama dengan Cina tersebut ketika masa pemerintahan Orde Baru berupa produksi mobil Timor.

Namun, menurut Ganjar, karena waktu itu Timor terkesan hanya menjadi bisnis keluarga Cendana, maka geliat memakai produk nasional tersebut jadi terasa surut. "Itu yang membuat jadi kurang mengangkat," kata Ganjar.

Tetapi kini Ganjar memandang upaya membangkitkan industri mobil nasional dapat dilakukan lagi. "Momentum yang dilakukan Jokowi ini saya rasa bagus sekali," katanya.

"Saya tak tahu apakah mobil ini sudah di-launch atau belum, tapi nilai yang coba diberikan oleh Jokowi adalah di Solo ada yang memproduksi itu dan Jokowi sepertinya sudah well known terhadap produk ini, kemudian dia memakainya. Sehingga ini menjadi sebuah contoh bagaimana produk lokal bisa mulai dikembangkan. Saya kira gagasan tersebut bagus dan luar biasa," kata Ganjar.

Jika memang pemerintah mau mendorong pengembangan produk lokal tersebut menjadi mobil nasional yang bisa dibanggakan di pasaran, tambah Ganjar, mestinya mobil dinas yang dipakai Jokowi itu didaftarkan sebagai mobil dengan standar nasional.

"Kalau republik ini mau, sebenarnya produk itu bisa di SNI-kan. Mestinya itu bisa menjadi suatu triger yang didorong, maka  proteksi terhadap produk dalam negeri menjadi lebih baik. Intinya, dibuka peluang untuk bertumbuhnya industri lokal, tdk hanya menjadi slogan," kata Ganjar.

Selain itu, tambah Ganjar, pemerintah juga bisa mendorong pejabat publik dan birokrat lainnya untuk memakain produk tersebut dengan membuat kebijakan.

"Maka buatlah kebijakan, umpama seluruh penyelenggara negara mesti menggunakan itu," kata Ganjar.

"Tapi memang harus didorong sampai itu memenuhi standar industri yang sesuai dengan ekspektasi publik dan pasar."

Selain melihat contoh di Cina, Ganjar menambahkan, sebenarnya juga bisa melihat contoh yang sama di India. (umi)

"India itu mulai dari pejabatnya sampai anggota-anggota parlemennya pakai mobil nasional semua," kata Ganjar.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024
Kawasan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen year on year (YoY) menjadi Rp17 triliun pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024