Pemilihan Walikota Kisruh, Pekanbaru Memanas

Ilustrasi pemungutan suara.
Sumber :
  • Antara/ Fachrozi Amri

VIVAnews - Situasi politik di Pekanbaru memanas menyusul keluarnya surat keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Pekanbaru yang menggugurkan pencalonan Firdaus MT sebagai Walikota Pekanbaru. Padahal, Firdaus baru saja mengukuhkan kemenangannya dalam pemilihan ulang.

Tim Pemenangan Firdaus-Ayat Cahyadi melaporkan KPU Pekanbaru ke Kepolisian Daerah Riau atas putusan itu. Masyarakat juga mulai berunjuk rasa menolak kebijakan KPU dan meminta SK tersebut dicabut.

Para demonstran mengancam akan melakukan apapun agar keadilan ditegakkan. "KPU dan Mahkamah Konstitusi harus bijak dan arif melihat masalah ini. Jangan sampai terjadi anarki dan pertumpahan darah, baru aspirasi masyarakat ditanggapi," kata salah seorang demonstran bernama Serli, kepada VIVAnews di depan kantor KPU Pekanbaru, Jumat 6 Januari 2012.

Demonstran lainnya, Tuti, mengaku merasa dirugikan oleh kebijakan KPU. "Dua kali pencoblosan, suara kami tak dihargai KPU. KPU jangan gegabah seperti ini," katanya.

Di tempat yang sama, Tim Pemenangan Firdaus MT dari PDI Perjuangan, Suradi Paijan, meminta KPU jangan gegabah. Ia minta agar KPU mengedepankan aspirasi masyarakat Pekanbaru.

"Saya khawatir karena selalu dizalimi dan ditindas, masyarakat yang sudah memberikan hak suara dan menentukan pilihannya gerah dan kehabisan kesabaran," kata Suradi.

Pasalnya, sudah ada niat masyarakat untuk melakukan tindakan yang lebih tegas agar keadilan ditegakkan. "Kalau nggak saya larang, mungkin sudah ada anarki. Karena itu saya ikut dalam aksi ini untuk berjaga-jaga agar jangan anarki," katanya mengingatkan.

Menurut Suradi, kalau KPU ingin menggugurkan Firdaus MT, kenapa tidak dilakukan sebelum Pemungutan Suara Ulang. "Kebijakan KPU itu sama saja melecehkan masyarakat Pekanbaru. Karena itu, sebelum terjadi hal-hal yang merugikan, KPU kita minta mencabut SK tersebut," kata Suradi.

Saat ini demonstran masih bertahan menunggu KPU Pekanbaru yang sedang rapat merespons aspirasi mereka. Mereka juga melakukan doa bersama meminta agar KPU ditunjukkan kebenaran.

400 Polisi Siaga

Untuk menghindari terjadinya aksi anarki masyarakat, Polresta Pekanbaru mulai mengerahkan 400 personelnya mengamankan ibu kota provinsi Riau yang dijuluki Kota Bertuah itu.

"Kami mewaspadai agar tidak terjadi anarki di Pekanbaru," ujar Kapolresta Pekanbaru menjawab VIVAnews di kantor KPU Pekanbaru usai mengawal pengunjuk rasa, Jumat 6 Januari 2011.

Personel tersebut ditugaskan untuk berjaga-jaga di kantor instansi pemerintahan. Termasuk juga mengawasi kantor KPU Pekanbaru.
Bahkan, rumah kedua pasangan calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru juga diawasi.

"Kami juga mengawal kedua pasangan kandidat dan anggota KPU, baik pasangan Firdaus-Ayat maupun Septina-Erizal Muluk," ujarnya.

SK dengan nomor 79 Tahun 2011 tertanggal 28 Desember 2011 tersebut dikeluarkan diam-diam oleh KPU. KPU membatalkan pencalonan Firdaus karena dinilai melakukan kebohongan publik dengan tidak mencantumkan data istri keduanya dalam dokumen pencalonan.

Hizbullah Tembakkan 15 Roket ke Wilayah Israel

Ali Azumar | Pekanbaru, umi

Ilustrasi remaja.

Gak Nyangka, Ternyata Gen Z Punya Karakter Mulia Ini

hasil riset HILL ASEAN Study 2021, mengungkap bahwa Gen Z ternyata memang mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan maupun komunitas. Mereka tumbuh jadi generasi harmonis.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024