- Antara/ Andika Betha
VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDI P) Megawati Soekarnoputri menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekarang tebang pilih dalam menangani kasus korupsi. Dia pun mengingatkan pimpinan KPK baru agar tidak melupakan kasus-kasus besar, termasuk bailout ke Bank Century.
Megawati meminta kasus ini tidak hanya diselesaikan secara hukum saja. "Kasus ini harus dituntaskan dengan baik jadi biar tidak tebang pilih. Tak hanya secara hukum diproses, tapi juga secara politik," kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Selasa 10 Januari 2012.
Jika hanya diselesaikan secara hukum, kata dia, kasus segera akan selesai karena pengusutan sudah berjalan beberapa tahun. Tak lupa Megawati pun meminta agar audit Badan Pemeriksa Keuangan dalam kasus ini bisa digunakan untuk menjerat orang-orang yang terlibat dalam kucuran dana Rp6,7 triliun ke Bank Century itu. "Terserah mau ditambah atau dikurangi. Silakan," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyentil kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Dalam kasus ini, sejumlah politisi PDI Perjuangan harus merasakan hotel prodeo, seperti Panda Nababan.
"Saya mengumpamakan, ada api ada asap. Di persoalan yang dinamakan cek pelawat, itu apinya tidak jelas. Asapnya saja toh yang dikibar-kibarkan. Malah sudah sampai proses eksekusi, baru apinya ada. Sekarang ini apinya yang diproses. Saya tak tahu mau dibelokkan sejauh mana apinya ini," kata dia.
Dalam pengusutan kasus, KPK memang memproses para penerima cek lebih dulu, yakni sejumlah anggota DPR periode 1999-2004. Sementara penyebar cek pelawat, Nunun Nurbaetie, ditetapkan tersangka setelah itu.
Megawati pun memberi pesan kepada pimpinan KPK yang baru dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya tidak kenal mereka. Saya hanya menitipkan pesan agar hukum ditegakkan di Indonesia. Apa yang mereka katakan di media berjanji akan menyelesaikan kasus besar di Indonesia," kata Megawati. (eh)