- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVANews - Setelah 13 tahun hidup di kamp pengungsi Oebelo, Kabupaten Kupang, NTT, tanpa jaminan hidup layak maupun kepastian masa depan, sebanyak 15 orang eks pengungsi Timor Timur memutuskan kembali ke Timor Leste. Pemulangan akan dilaksanakan pekan ini.
Pemulangan eks pengungsi ini difasilitasi oleh Centre for IDP Service (CIS) Timor, salah satu LSM lokal yang melakukan pendampingan secara khusus di lokasi konsentrasi pengungsi sejak tahun 1999 di mana Timor Timur lepas dari NKRI.
"Kami masih menemui beberapa kendala teknis seperti masalah pendanaan untuk jaminan hidup sementara di Timor Leste, serta transportasi darat Kupang-Atambua dan transportasi lokal dari perbatasan menuju ke desa asal mereka,” kata Relawan CIS Timor, Umbu Rame Bunga, dalam keterangan persnya di Kupang, Rabu 11 Januari 2012.
Menurutnya, sebagian besar lembaga internasional telah menghentikan proyek repatriasi pengungsi Timor Timur sejak tahun 2003 dan status pengungsi dihapus secara resmi oleh pemerintah Indonesia pada 2005. Namun faktanya, masih ada sekitar 100 ribu pengungsi asal Timor Timur di NTT. Sebagian, menurut Umbul, ingin pulang, namun mengalami kesulitan untuk mengurus adminstrasi maupun biaya repatriasi.
“Dengan bantuan minim dari sejumlah lembaga lokal, kami sudah memfasilitasi pemulangan ratusan pengungsi ke Timor Leste,” katanya. 15 orang eks pengungsi yang akan pulang pekan ini berasal dari lima kepala keluarga yang terdiri dari tujuh laki laki dan delapan perempuan. “Di antara mereka, terdapat satu balita berusia dua tahun dan tiga orang lanjut usia,” katanya. Mereka membawa antara lain satu kerangka jenazah atas nama Joana Lopez, peralatan masak, pakaian, lemari, bahan bangunan, peralatan pertanian serta alat alat pertukangan.
Para pengungsi yang akan kembali ke kampung halaman mereka di Distrik Lopspalos, Timor Leste antara lain, Antonio Lopez (70, Ermilia Guteres (35), Erpinu Guviana (14), Ejorjina (11), Ely Y R Viana, Joana lopez (42), Marikito Lopez (16), Neolia De Jesus Lopez (12), Sarafino Lopez (29), Lili Marsela de Fatima (24), Juanito Da silva Lopes (9), Andriano K Lopez (6), Melsania Fatima Lopez (2,5), Jeferino Lopez (77), dan Maria Lopez (68).
Kelompok relawan yang memfasilitasi pemulangan eks pengungsi yakni Grupu Servisu Fila Hikas Knua, salah satu organisasi non pemerintah di Timor Leste beranggotakan Asosiasaun HAK, Forum Solidaritas Rakyat Timor Lorosae (Fortilos), Igreja Protestante Timor-Leste, Ita ba Paz, Jesuit Refugee Service (JRS), Provedoria dos Direitos Humanos e Justica, Sagrada Corazao de Jesus, dan The Frontiers. Sementara jaringan di Timor Barat yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini yakni Centre for IDP Service (CIS) Timor dan Forum Pemerhati Perempuan dan Anak Atambua.
Laporan: Jemris Fointuna | Kupang, eh