- Antara/ Herka Yanis Pangaribowo
VIVAnews - Markas Besar Kepolisian RI menyambut baik Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional yang kini telah bergulir di Dewan Perwakilan Rakyat.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar melihat RUU tersebut dapat memaksimalkan potensi kekuatan kemanan di Indonesia.
"Kalau ini sesuatu yang baik dalam rangka mensinergikan, mengakomodir kekuatan potensi nasional, ini sesuatu yang positif. Proses tengah berlangsung di DPR, kita menunggu saja," kata Boy saat ditemui di Mabes Polri, Rabu 11 Januari 2011.
Boy tidak melihat RUU Kamnas akan mengganggu kinerja polisi seperti sebelumnya. Karena, salah satu poinnya mengatur tentang kewenangan presiden mengerahkan TNI dalam situasi tertentu.
"Nanti kita lihat. Dalam pelaksanaannya pasti ada peraturan pemerintah. Kami berkeyakinan ini pasti bergulir dan nanti akan ada petunjuk-petunjuk pelaksanaan, peran pemerintah, yang akan lebih rinci lagi, yang akan mengoperasionalkan RUU Kamnas jika sudah menjadi undang-undang," urai Boy.
Mengenai prosedur tetap (protap) Polri yang kini dipersoalkan, Boy mengatakan, antara protap dengan situasi di lapangan terkadang tidak sama. Oleh karena itu, penerapan protap tergantung perkembangan kondisi.
Menurutnya, jika tindakan aparat kepolisian di lapangan tidak sesuai protap, maka akan dianalisis. "Langkah analisis melihat implementasi di lapangan. Seperti pelaksanaan di Sape, pengendalian massa yang bereskalasi (meningkat)," ucapnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan, RUU Kamnas tidak akan mempreteli kewenangan kepolisian. "Menurut saya bukan dipreteli, tapi disinkronkan dan diproposionalkan. Itu lebih pas," kata Panglima TNI, di Jakarta, Senin, 9 Januari 2012.
Agus juga membantah kewenangan TNI diperkuat dalam RUU ini. "Oh tidak. TNI itu menjaga kedaulatan NKRI."
Menurut Panglima, yang berkaitan dengan kedaulatan itu memang tugas-tugas TNI. Tugas-tugas Polri tetap, dan hanya dilakukan sinkronisasi. "Ditata sedemikian rupa sehingga lebih pas, begitu lah kira-kira," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa TNI tidak akan cemburu kepada Polri. "Tidak ada. Kami tidak pernah cemburu." (eh)