- Antara/ Ampelsa
VIVAnews - Mabes Polri tidak berani berspekulasi dan menghubung-hubungkan penembakan di Aceh dengan Pemilukada wilayah ini pada 16 Februari mendatang. Sejauh ini, Mabes Polri mengaku belum tahu motif penembakan itu.
"Soal motif kepolisian memang harus berdasarkan pada fakta hukum. Kalau menggunakan analisis yang lain bukan tidak bisa, bisa. Tapi untuk kami harus berangkat sebagai alat penegak hukum," katanya saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 11 Januari 2012.
Pernyataan tersebut sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto. Sebelumnya, Djoko menyebut ada kaitan penembakan dengan pemilukada. "Analisisnya berbeda. Artinya begini, janganlah dipertentangkan pernyataan-pernyataan beliau dengan yang kami sampaikan," terang Boy.
Menurut Boy, Menkopolhukam mengatakan hal tersebut tentu dengan mendasarkan pada analisis yang lain. "Mohon untuk tidak dipertentangkan, masing-masing punya background dan informasi yang digunakan berbeda," ujarnya.
Sejauh ini, kepolisian belum dapat menentukan apa motif di balik penembakan brutal beberapa waktu yang lalu itu. Boy menegaskan tim masih terus bekerja. "Kesimpulan terkait motif, apabila pelaku sudah ditangkap. Untuk mengungkap kejelasan motif, khususnya penyidik, butuh penyidikan lebih lanjut dari tersangka," jelasnya.
"Jadi analisis peristiwa ini dapat menimbulkan spekulasi, kalau kita menelusuri pemeriksaan terhadap fakta-fakta yang ada, sepakat ini tindak pidana kriminal," pungkasnya. (sj)