- Antara
VIVAnews - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memutuskan untuk melindungi terpidana suap kasus Wisma Atlet SEA Games Mindo Rosalina Manulang. LPSK mendasarkan langkah ini pada surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai menepis anggapan bahwa soal ancaman pembunuhan itu semata dilatarbelakangi keinginan Rosa untuk mendapat fasilitas istimewa.
"Selain surat Rosa, ada surat dari KPK. Kemungkinan besar ancaman tersebut cukup akurat," kata Haris dalam jumpa pers di Hotel Cemara, Jakarta, Jumat 13 Januari 2012.
Melalui surat resmi, menurut Haris, KPK meminta perlindungan maksimum bagi Rosa. Hal ini menindaklanjuti pengaduan Rosa melalui pengacaranya yang menyebutkan Rosa diancam akan dibunuh sejak Desember lalu. Ancaman ini terkait dengan kesaksian dia dalam kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games.
Pengacara Rosa sendiri sebelumnya telah mendatangi LPSK untuk mengetahui langkah-langkah apa yang akan dilakukan lembaga itu. "Surat sudah sampai, pada Rabu malam. Kami langsung melakukan berbagai tindakan, kami berkoordinasi Lapas Pondok Bambu," ujarnya.
Haris menyebutkan mereka sudah mengambil sejumlah langkah untuk menindaklanjuti permintaan perlindungan ini. Pertama, mengadakan rapat yang memutuskan bahwa perlindungan bagi Rosa tidak cukup hanya melalui pendampingan.
Kedua, berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak Lapas dan KPK untuk memastikan sejumlah cara untuk menjamin keamanan Rosa. "Saat ini kami sedang berpikir, jika diperiksa, Rosa tidak perlu datang langsung ke pengadilan, tapi cukup menggunakan teleconference. Ini harus diusulkan oleh jaksa dan disetujui oleh hakim," ujarnya.
Selain itu, LPSK juga mengusahakan agar Rosa bisa ditahan di Lapas dengan tingkat keamanan maksimum. "Itu yang kami koordinasikan dengan Kementerian Hukum dan HAM. Juga, tidak menutup kemungkinan untuk menjaga keamanan keluarganya, anak, atau suaminya. Itu akan kami perhatikan juga," katanya, lagi. (kd)
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berharap partai yang tergabung dalam koalisi perubahan pada Pilpres 2024 lalu berlanjut hingga ke Pilkada Aceh.
