- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Sebuah lembaga masyarakat yang peduli terhadap kondisi Indonesia saat ini, Indonesian Democracy Monitor (INDEMO) merayakan hari jadinya yang ke 12. Acara yang digelar di Gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Minggu 15 Januari 2012 itu dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Adnan Buyung Nasution, Egi Sudjana, Mulyana Kusuma dan masih banyak lagi.
Mereka semua menyuarakan satu kata, yaitu perubahan. Membulatkan tekad berjuang rakyat tanpa kekerasan. Hariman Siregar, salah satu pendiri INDEMO, mengatakan bahwa pemerintah dan rakyat Indonesia seperti pasangan suami istri yang cerai.
"Tiap pemilu, kita yang cerai harus bertemu. Padahal satu sama lain sudah saling benci. Setelah Pemilu kita ditendang. Kalau diteruskan kita akan terus terseok-seok," ungkapnya.
Ia juga mengkritisi gerakan pemuda yang saat ini terlihat berkurang. "Saat ini yang bergerak orang-orang tua, yang muda ke mana? Demokrasi kita butuh yang kuat dan efektif, tapi bukan kekerasan," katanya.
Selain menyuarakan pergerakan dan perubahan, acara yang dihadiri para aktivis jalanan ini, juga mempersembahkan nyanyian dari John Tobing yang lagunya berjudul 'Darah Juang'. Lagu yang terkenal di kalangan aktivis ini, diciptakan saat kongres mahasiswa di Yogyakarta, 1991.
"Saya ingin melalui lagu ini bisa menyatukan kita kembali, kita kaya tapi miskin. Kita satukan kekuatan lagi, kekayaan bukan untuk negeri lain," tutur John.
Teater Amoeba juga menyumbangkan penampilan teaterikalnya mengenai perubahan dan keluhan-keluhan dari rakyat kecil.
Acara yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu ditutup dengan alunan gitar dan nyanyian dari John Tobing yang mengajak semua hadirin untuk bernyanyi bersama.
Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini
Belum lama ini viral mengenai seorang remaja berusia 14 tahun dari Amerika Serikat yang berjalan selama 3 jam dan menempuh 35.000 langkah menuju masjid untuk hal ini
