- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan angka kemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahun menurun. Meski demikian, angka kemiskinan tahun ini masih memprihatinkan, di atas 10 persen.
"Kita harus lebih semangat, bekerja giat agar tahun mendatang lebih menurun lagi," kata Presiden SBY saat membuka Sidang Kabinet di Istana Negara, Rabu, 18 Januari 2012.
SBY menyadari gejolak perekonomian global pada beberapa tahun terakhir berdampak pada upaya penanggulangan kemiskinan.
"Satu diantaranya inflasi. Baik 2008 dan 2009, bahkan 2011, terjadi krisis harga inflasi, utamanya pangan dan energi. Kenaikan harga pangan dan energi langsung mengganggu program penanggulangan kemiskinan," kata SBY.
SBY mengatakan di banyak negara, gejolak perekonomian menciptakan pengangguran baru. Ini tentu akan meningkatkan jumlah kemiskinan.
Melihat agenda utama dari negara tetangga yang menjaga pertumbuhan ekonomi untuk menanggulangi kemiskinan, SBY menilai program Masteplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) tak kalah penting.
Negara-negara tetangga menggunakan mekanisme pasar, sementara MP3EI merupakan paduan mekanisme pasar dan peran pemerintah yang bisa menjangkau seluruh laporan masyarakat.
"Tapi, untuk negara berkembang termasuk Indonesia, kalau mengejar growth job, tentu tak cukup karena urusan kemiskinan satu agenda. Saya harap kita lakukan peningkatakan efektivas tahun ini, pararel dengan MP3EI dan berharap dilanjutkan pemerintahan mendatang karena ini penting," kata dia. (eh)
Shin Tae-yong Dapat Kabar Baik dari Erick Thohir soal Perpanjangan Kontrak
Pelatih TImnas Indonesia, Shin Tae-yong selangkah lagi akan mendapatkan perpanjangan kontrak dari PSSI. Erick Thohir memastikan jika hal itu dapat dicapai.
