Gempa 2006 Picu Tanah Longsor di Bantul

Tanah longsor di pulau Mindanao, Filipina
Sumber :
  • REUTERS/ ABS-CBN via REUTERS TV

VIVAnews -- Lindu tektonik berkekuatan 6,2 skala Richter yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta, 27 Mei 2006 lalu tak hanya merenggut ribuan nyawa dan merubuhkan bangunan. Akibatnya masih dirasakan hingga saat ini: tanah longsor.

Penelitian menyebutkan, tanah longsor yang terjadi di Yogyakarta khususnya di Kabupaten Bantul tidak saja disebabkan oleh hujan yang lebat namun juga disebabkan adanya patahan struktur tanah yang patah. Ada bebatuan yang mudah patah.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah, Kabupaten Bantul, DIY, Dwi Daryanto mengatakan gempa yang terjadi Yogyakarta tahun 2006 juga menyebabkan terjadinya longsor.

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini

"Tanah di lereng gunung yang terdapat bebatuan kapur patah akibat diguncang gempa. Ketika hujan lebat datang maka patahan batuan terisi air dan longsor pun terjadi,"kata dia, Kamis 19 Januari 2012

Menurut Dwi tanah lereng pegunungan yang rawan longsor berada di wilayah Kecaamatan Imogiri, Dlingo, Piyungan dan Kecamatan Pleret. "Di Kecamatan Imogiri longsor terjadi minggu kemarin,"paparnya.

Dwi mengatakan dilokasi atau daerah yang rawan longsor telah ditempatkan tim pemantau yang terdiri dari 3 orang untuk 1 tim. "Untuk pemantauan longsor kami membuat 3 tim yang siaga selama 24 jam,"tandasnya

Sedangkan untuk pemantauan banjir karena akhir bulan Januari dan awal Februari adalah puncak hujan maka ada 6 titik lokasi pemantauan. Titik lokasi pemantauan banjir ditempatkan pada alur-alur sungai yang rawan meluap jika hujan lebat berlangsung.

"Kami berharap dengan adanya tim pemantau, antisipasi dan tindakan cepat dapat dilakukan manakala berlangsung banjir atau longsor,"tegasnya

Terkait dengan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir pada tanggal 1 Januari 2012 yang lalu, telah ada kucuran dana siaga bencana dari provinsi DIY sebesar Rp3 miliar.

"Dana tersebut telah kami gunakan untuk pengadaan bronjong, pengerukan sungai yang dangkal dengan alat berat,"pungkasnya. (ren)

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Arema FC dalam catatan buruk di dua laga terakhir Liga 1. Teranyar mereka dipecundangi Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024