- Antara/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kepolisian RI agar menghindari jatuhnya korban jiwa saat menangani aksi demonstrasi. Terutama demonstrasi yang mengakibatkan huru-hara di lapangan.
"Ingat instruksi saya, dalam menangani huru-hara cegahlah jatuhnya korban jiwa. Satu pun hindari. Cegahlah jatuhnya korban jiwa," kata Presiden SBY saat menghadiri acara pemberian penghargaan di Rapat Pimpinan Polri, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat 20 Januari 2012.
SBY yakin kemampuan komandan Polri di lapangan dalam menangani aksi kerusuhan. Meski memang kegagalan masih menghantui para petugas di lapangan.
"Saya bicara seperti ini karena punya pengalaman di masa lalu. Waktu itu TNI dan Polri bersama-sama. Perwira-perwira di garis depan bersepakat, hindari jatuhnya korban jiwa," ujar SBY.
Intinya, kata SBY, bila ada persengketaan di wilayah maka harus diselesaikan dengan jalan damai. Cegah tindakan-tindakan fisik kekerasan yang berujung dugaan pelanggaran HAM.
"Kalau ada yang merusak lanjutkanlah proses hukum itu. Jangan sampai Polri dituduh melakukan pembiaran. Bahkan yang dituduh pun negara," tegas SBY.
SBY menyinggung beberapa pihak yang terlalu cepat menuduh Polri atau negara melakukan pembiaran. Bahkan yang terburu menuding pelanggaran HAM berat.
"Pelanggaran HAM berat itu genosida dan pelanggaran againts humanity. Saya pernah tugas di Bosnia-Herzegovina dan lain-lain. Memang ada pelanggaran HAM berat itu," kata SBY.
Belakangan ini bentrokan antara aparat dengan massa yang berunjuk rasa memang kerap terjadi. Dari unjuk rasa para buruh hingga sengketa tanah antara warga desa versus para pengusaha. Dari sejumlah kasus itu sudah banyak yang tewas. Baik dari pihak aparat maupun warga.
Kasus sengketa tanah yang ramai belakangan ini adalah Mesuji di Sumatera dan kasus Bima di Nusa Tenggara Barat. Sejumlah pengamat menyakini bahwa sejumlah kasus yang meletup itu, cuma ujung dari gunung persoalan yang menjamur di banyak wilayah. (Baca: Kasus Tanah Sudah 189 Petani Tewas, Apa sebabnya)
(umi)
Kondisi Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang Bekasi: Kepala Remuk Bibir Pecah
Jasad perempuan berinisial RM (50) ditemukan dalam koper di semak-semak kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi.
