- Reuters/Kyodo
VIVAnews - Kepolisian memperketat penjagaan di daerah Kota Bitung, Sulawesi Utara, menyusul masuknya senjata gelap dari Filipina Selatan. Hal ini terjadi karena pelabuhan setempat diduga sangat mudah menjadi jalur penyusupan.
"Kami sudah menyebar intelijen di titik titik yang dianggap rawan," kata Kapolres Kota Bitung, AKBP Setake Bayu kapada VIVAnews.com, Jumat malam, 20 Januari 2012
Sebelumnya Kapolda Sulawesi Utara Brigjend Carlo Brix Tewu juga sudah meminta jajaran kepolisian mengawasi pengedar senjata api dengan mengawasi warga negara asing, khususnya nelayan asal Filipina.
"Sekarang Polres Bitung memperketat pengawasan," kata Bayu.
Nelayan asal negara Filipina banyak yang keluar-masuk ke Kota Bitung. Mereka sekadar istirahat, membeli keperluan, atau mengisi bahan bakar.
Seorang nelayan Filipina saat ditemui VIVAnews.com menceritakan, bahwa senjata api di negaranya sangat bebas dijualbelikan. "Sepucuk pistol hanya ditukar dengan satu ikan tuna, untuk peluru bisa ditukar dengan rokok atau sabun Indonesia," ujar Costa. (umi)