Proyek di DPR, KPK Jangan Setengah Hati

Pramono Anung Wibowo
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVAnews - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindaklanjuti laporan mengenai proyek-proyek yang diadakan Sekretariat Jenderal DPR, termasuk renovasi ruang Badan Anggaran DPR senilai Rp20 miliar.

"Kami minta KPK tidak perlu setengah hati, kalau memang ada penyimpangan. Karena ini sudah mendapat sorotan luar biasa dari publik," kata Pramono kepada wartawan di Gedung DPR/MPR, Selasa 24 Januari 2012. "Secara resmi pimpinan mendorong KPK."

Siapapun yang terlibat dalam pengadaan proyek ini, imbuhnya, tidak kebal hukum. "Kalau ada pemanggilan siapapun, harus hadir," imbuhnya.

Dalam rapat terakhir, Pimpinan DPR menyepakati transparansi dalam setiap penganggaran. Pimpinan, imbuhnya, akan ekstra hati-hati dalam memberikan persetujuan setiap pengadaan. "Katakanlah untuk fotokopi. Perlu dibuka secara resmi kepada publik supaya semua akuntabel."

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Jumat pekan lalu, Ketua DPR Marzuki Alie melaporkan sejumlah proyek di Sekjen DPR tahun 2010. Sekjen DPR Nining Indra Saleh pun ikut mendatangi kantor KPK, hari itu.

Marzuki menjamin semua laporan diserahkan KPK tak ada niatan untuk menuduh seseorang melakukan korupsi.

"Saya yakin Ibu Sekjen (Nining Indra Saleh) tidak terlibat, saya yakin teman-teman (DPR) masih baik, taat aturan perundang-undangan, bahwa apa yang terjadi hanyalah kekecewaan publik kepada DPR, itu harapan saya," kata Marzuki yang juga wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.

Apakah salah satu proyek yang dilaporkan adalah proyek renovasi ruang rapat Banggar DPR? "Termasuk," ucap Marzuki. "Biarkan KPK menelusuri dan KPK menjelaskan proyek-proyek apa yang terindikasi, kami sangat terbuka. Silakan semua proyek dibuka, tidak hanya proyek renovasi banggar," kata Marzuki. (eh)

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024