- VIVAnews/Edy Gustan
VIVAnews – Polri sudah mengetahui siapa-siapa saja yang memprovokasi aksi pembakaran kantor Bupati Bima dan kantor KPU Bima di Nusa Tenggara Barat. Insiden ini berujung pada aksi pembebasan puluhan tahanan di Rutan Bima.
“Namanya sudah ada, tapi tidak bisa saya sebut saat ini. Ada beberapa orang. Provokatornya sudah cukup jelas,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Jumat 27 Januari 2012.
Polri, menurutnya, akan menyusul menyampaikan bila ada langkah-langkah yang mereka lakukan selanjutnya. Saat ini, kata Boy, polisi sedang melakukan olah tempat kejadian perkara dan menginventarisir kerusakan-kerusakan yang dialami
Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, di antaranya dari pihak pemda di mana ia berada di dalam kantor saat peristiwa pembakaran terjadi.
Boy menegaskan, upaya hukum terkait peristiwa tersebut akan terus dilakukan. “Kami fokus terhadap perbuatan anarkis pembakaran dan perusakan,” tegas Boy.
Tuntut Pembebasan
Pada Kamis 26 Januari 2012, ribuan massa yang tergabung dalam Front Rakyat Anti Tambang membakar kantor Bupati Bima dan kantor KPU Bima. Massa kemudian bergerak menuju LP Bima.
Sebelumnya, massa menuntut pembebasan rekan mereka yang ditangkap polisi terkait pendudukan Pelabuhan Sape, 24 Desember 2011 lalu.
Situasi LP pun mencekam sehingga Kepala LP Bima akhirnya menuruti tuntutan massa dengan membebaskan 43 tahanan yang seluruhnya merupakan warga Lambu itu.
“Ke-43 tahanan itu dikeluarkan dari tahanan dan dibawa pulang oleh massa. Itu dilakukan atas pertimbangan keamanan,” kata Kepala LP Sukarman Husein. (ren)
5 Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat TNI Palsu
Pengemudi Fortuner arogan yang memakai pelat nomor TNI akhirnya ditangkap pihak kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka. Ada fakta-fakta mengejutkan di kasus ini.
