Ditanya Soal Sponsor, Miranda Berkelit

Miranda Goeltom di Periksa KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Tersangka kasus cek pelawat, Miranda Swaray Goeltom, menolak berkomentar soal dugaan pemilihan dirinya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 disponsori oleh bank-bank bermasalah.

"Ditanyakan saja sama yang menyatakan itu, saya tidak mau berkomentar," ujar Miranda usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta. Senin, 30 Januari 2012.

Miranda yang diperiksa sekitar 3,5 jam oleh penyidik KPK mengaku tidak ditanyakan soal sumber dana cek pelawat. Ia hanya ditanyai 3-4 pertanyaan. Yakni mengenai apakah ada anggota DPR yang menjanjikan sesuatu kepada dirinya. "Saya jawab tidak," jawabnya.

Selain itu, Miranda juga mengaku ditanya apakah ada pihak lain yang menyatakan dirinya pasti menang sebagai DGS BI tahun 2004. "Saya jawab tidak," tegasnya.

Namun saat ditanya apakah penyadang dana pemilihan dirinya sebagai DGS BI tahun 2004 berasal dari Artha Graha, Miranda malah berkelit. "Nanti ditanyakan sama yang memberikan," tuturnya.

Seperti diketahui, Miranda diduga turut serta membantu tersangka Nunun Nurbaeti untuk melakukan tindak pidana korupsi dengan memberikan cek pelawat, ke anggota puluhan mantan anggota DPR Periode 1999-2004 dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004.

Setelah menetapkan Miranda sebagai tersangka, Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan, pihaknya akan mengusut pihak lain yang diduga terlibat.

Polisi Bakal Panggil Pemilik Toko Frame yang Terbakar di Mampang hingga Akibatkan 7 Orang Tewas

Dalam perkembangan kasus ini, sebelumnya terungkap peran dari PT First Mujur. Perusahaan inilah yang membeli 480 cek pelawat senilai Rp 24 miliar dari Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk. Cek tersebut dibayar melalui rekening perusahaan itu di Bank Artha Graha.

Siap Dipanggil

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Di tempat terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo mengatakan dirinya siap dipanggil lagi sebagai saksi kasus cek pelawat.

"Sebagai warga negara siap, empat kali jadi saksi saya datang terus semua clear," kata Tjahjo saat ditemui usai acara 'Pekan Konstitusi, UUD 1945, Amandemen dan Masa Depan Bangsa', di Matraman, Jakarta, Senin 30 Januari 2012.

Tjahjo juga mengaku siap membeberkan semua hal yang dia ketahui termasuk soal siapa  siapa penyandang dana cek pelawat. "Keterangan saya sudah disampaikan pada saksi tiga kali sidang untuk temen-temen saya yang sudah putus di pengadilan. Saya kira itu saksi saya di atas sumpah. Semua saya serahkan pada KPK, pengadilan bahwa apa yang diyakini semua sudah saya sampaikan di muka sidang," beber Tjahjo.

Tjahjo menegaskan jika penuntasan kasus cek pelawat tersebut kecil kemungkinan mendapatkan intervensi politik. Karena sejauh yang dia yakini, KPK profesional dalam bekerja. "Saya yakin KPK normatif mekanismenya. Kita ikuti saja," jelasnya. (ren)

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Maret 2024

Demokrat Sebut AHY Kader Terbaik, Sinyal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran?

AHY dinilai berhasil membawa Partai Demokrat melewati berbagai macam masalah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024