- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Menyusul Nunun Nurbaetie, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom telah ditetapkan sebagai tersangka kasus cek pelawat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menanggapi hal ini, Adang Djarajatun mengaku bahwa penetapan tersangka ini merupakan hak Komisi Pemberantasan Korupsi.
Lalu apakah sesuai dengan harapan? "Jangan, saya tidak mengatakan itu. Saya nggak mau dibilang ini harapan saya jangan diputar balik. Itu hak KPK, bukan dari saya," kata politisi PKS ini di Gedung DPR, Rabu 1 Februari 2012.
Adang mengatakan, akan menyerahkan kasus ini di persidangan nanti. Sebelumnya, Adang telah membeberkan kedekatan Nunun dengan Miranda. Lalu kedekatan seperti apa? "Nanti di sidang akan terlihat ada hubungan apa antara Ibu dan Miranda. Nanti di persidangan akan dibuka Ibu," kata dia.
Mantan Wakil Kepala Polri yang kini menjadi anggota DPR ini juga telah diperiksa KPK pada 17 Januari 2012 lalu. Adang mengatakan, saat diperiksa KPK dia hanya ditanya apakah mengetahui tentang kasus cek pelawat ini. "Saya bilang, baru tahu bahwa Ibu dipanggil KPK, saya baru tahu kasus itu," kata dia.
Dia juga mengatakan, bahwa KPK tidak bertanya mengenai siapa saja yang terlibat dalam kasus ini. Adang juga mengatakan, bahwa tak ada hubungannya setelah Adang diperiksa, kemudian Miranda ditetapkan sebagai tersangka. "Oh nggak ada, saya hanya ditanya bahwa apakah saya tahu ada kasus seperti ini. Saya kaget waktu Ibu ngabarin sore-sore saya akan diperiksa besok," kata dia.
Adang juga mengatakan, saat ini Nunun Nurbaeti dalam keadaan baik. "Sekarang Ibu baik-baik saja di Pondok Bambu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sana. Kita tunggu saja di persidangan," kata dia. (umi)
Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan
Salah satu langkah konkret yang diambil dalam merayakan Hari Kartini adalah meluncurkan Harmoni Energi Sehat (HES), sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesehatan
