- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Sejumlah massa mengeruduk kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntut penuntasan kasus-kasus korupsi besar. Di antara mereka, tampak politisi Partai Gerindra Permadi.
Politisi yang selalu mengenakan pakaian serba hitam ini mendemo KPK bersama berbagai elemen mahasiswa, Laskar Anti Korupsi dan Front Pembela Islam, Kamis 2 Februari 2012.
Ketua KPK Abraham Samad lantas menerima perwakilan massa, yakni Permadi dan Habib Muhsin Ahmad Alattas. Mereka mendesak KPK menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka dalam dugaan suap wisma atlet SEA Games.
"Kami mendorong KPK karena bukti kuat," kata Permadi usai beraudiensi dengan Ketua KPK Abraham Samad di kantor KPK, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2012.
Menurut Permadi, saat ini KPK sudah berhasil menetapkan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom dan Nunun Nurbaetie sebagai tersangka dalam kasus suap cek pelawat. "Kok Anas tidak bisa?" ujarnya.
Ia menambahkan jika memang terjadi perpecahan di tubuh KPK, Abraham Samad diharapkan tegas menjelaskan ke masyarakat apa yang sebenarnya terjadi di KPK. "Supaya masyarakat tahu bahwa KPK tidak kondusif lagi sebagai lembaga pemberantasan korupsi," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas membantah isu perpecahan pimpinan KPK dalam menentukan status Anas dalam kasus yang sudah lebih dulu menyeret mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin itu. "Itu isu sampah," kata Busyro.
Sementara Anas berkali-kali membantah terlibat dalam berbagai proyek yang dijalankan Nazaruddin melalui perusahaan-perusahaannya. (umi)
Abu Ubaida Bongkar Fakta Kegagalan Israel di Hari ke-200 Pembantaian Gaza
Tentara Israel disebut Ubaida belum mencapai keberhasilan apapun.
