- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Aksi demo buruh yang memblokade ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dari kedua arah, rupanya menarik perhatian pemerintah pusat. Pemerintah mengimbau agar unjuk rasa buruh tak lagi dilakukan di jalan tol.
"Mereka boleh berunjuk rasa tapi tidak di sana, karena akibatnya tol dan bandara macet. Kepentingan unjuk rasa boleh, tapi tidak mengganggu kepentingan orang lain," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, usai rapat di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 3 Februari 2012.
Djoko berpesan kepada sejumlah aliansi buruh yang akan berdemonstrasi untuk mengutamakan kepentingan masyarakat luas yang lebih besar. Dengan sikap saling toleransi antar sesama masyarakat itu, Djoko yakin semua masalah bisa dapat diselesaikan.
"Tidak boleh ada yang terganggu. Itu yang harus kita hindarkan sama-sama, antar pemerintah, masyarakat, dan unsur terkait. Kalau kita bisa pelihara situasi itu maka masalah bisa diselesaikan," kata Djoko.
Apabila aksi unjuk rasa tetap dilakukan di jalan tol, langkah yang bisa ditempuh salah satunya yakni dengan melakukan pengalihan lalu lintas. "Kalau mereka memaksa tentu ada upaya," ujar Djoko.
Seperti diketahui, demo ratusan ribu buruh pada Jumat 27 Januari 2012 lalu mengakibatkan dampak luar biasa. Massa memblokir jalan tol Jakarta-Cikampek dari mulai pukul 10 pagi sampai petang dari dua arah. Kemacetan yang terjadi dari dua arah mengular hingga 20 kilometer lebih.
Demo dipicu putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jawa Barat yang memenangkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bekasi, pada Kamis 26 Januari 2012. Dalam amar putusan, Majelis Hakim memerintahkan agar Gubernur Jawa Barat merevisi SK UMK tahun 2012. Upah buruh batal naik 30 persen menjadi Rp1.491.000.
Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab
Davina Karamoy mengungkapkan bahwa dia belum merasa mantap untuk mengenakan hijab, meskipun dia sudah menjadi mualaf sejak masa SMA, tapi belum memilih berhijab.
