Rumah Pendukung Irwandi Diberondong Senjata

Ilustrasi
Sumber :

VIVAnews - Aksi teror bersenjata meledak lagi di Aceh. Minggu 5 Febuari 2012, rumah Asnawi Abdul Rahman di Gampong Beusa Merano Dusun Aman Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, diberondong senjata api sekitar pukul 20.30 WIB. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.

Empat orang pelaku yang menutup wajahnya dengan sebo datang dengan mengendarai dua sepeda motor. Mereka berdiri di luar pagar dan mengarahkan tembakan ke arah rumah. Setelah melakukan aksinya pelaku langsung melarikan diri. “Menurut warga, pelaku berdiri di depan pagar dan langsung memberondong rumah, 4 tembakan menembus pintu rumah,” kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Gustav Leo, Senin 6 Febuari 2012.

Di lokasi kejadian, polisi menemukan tiga butir proyektil peluru AK-47 dan satu butir proyektil pistol. Saat penyerangan itu terjadi, pria berumur 37 tahun itu sedang tak di rumah. Seluruh keluarganya juga tak di tempat.

Asnawi adalah bekas Seketaris Partai Aceh Kota Pereulak. Pengusaha kontruksi itu kini bergabung dalam barisan tim pemenangan pasangan calon gubernur Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan. “Kami masih mendalami kasus ini dan melakukan pendekatan dengan warga agar mau menjadi saksi untuk kepentingan penyelidikan,” kata Gustav.

Aksi pemberondongan rumah warga bukan pertama kali terjadi. Pemberondongan serupa juga penah terjadi di Aceh Utara pada 10 Januari lalu. Rumah calon Wakil Bupati Aceh Utara, Misbahul Munir di di Desa Kedai Krueng Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara, diberondong dan dilempari bom molotov.

Sebelum mencalonkan diri lewat jalur independen, Misbahul adalah wakil Ketua DPRK Aceh Utara yang maju lewat Partai Aceh.  Saat itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, berupa 8 butir selongsong peluru kaliber 5,56, 1 butir peluru Kabliber 5,56, satu botol bom molotov yang tak meledak, satu plastik berisi solar, dan pecahan proyektil peluru. Pelakunya juga masih misterius.

“Dugaan awal kita, ini punya kaitan dengan politik menjelang pilkada. Masyarakat juga tahu hal itu. Yang pasti kami masih akan mendalami lebih jauh,” kata Kabid Humas Polda Aceh.

Gustav mengatakan, dua aksi pemberondongan rumah itu memiliki kemiripan. Pelaku datang dengan mengunakan sepeda motor dan langsung memberondong rumah. Dalam dua kejadian itu pemilik rumah juga sedang tak ditempat.

“Ini semacam teror saja untuk menyampaikan pesan tertentu kepada lawan politiknya, ini berbeda dengan aksi penembakan terhadap para pekerja beberapa waktu lalu,” katanya.

Gustav tak berani menyebut kelompok mana yang melakukan serangan ini. Yang pasti dia berjanji polisi akan bekerja profesional untuk mengungkap dan menangkap para pelaku.

Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh yang kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Aceh, menyesalkan aksi penyerangan rumah tim suksesnya itu. Apalagi aksi teror terhadap kubu yang bekerja untuk memenangkan pasangannya bukan pertama kalinya terjadi.

Pada Selasa 29 November 2011, kantor pusat tim sukses Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan dilempari granat. Granat meledak di bagian samping kantor yang terletak di Jalan Tengku Daud Bereueh Banda Aceh itu.

“Kami berharap kejadian tadi malam itu menjadi yang terakhir di Aceh. Tidak perlu kita melakukan kekerasan sambil berdemokrasi, kekerasan dengan demokrasi itu tidak ketemu,” ujar Irwandi.

Irwandi mengatakan, aksi teror jelang pilkada Aceh memang marak terjadi. Bahkan dia mendengar adanya intimidasi terhadap warga untuk memilih kandidat dari kelompok tertentu.

“Di kampung-kampung sudah mulai ada intimidasi dari rumah ke rumah, mengabarkan kalau pihaknya tidak menang maka Aceh ini akan kacau lagi,  perang lagi. Itu tidak perlu didengar lagi,” ujarnya. “

Dia meminta masyarakat Aceh tidak takut dengan ancaman itu dan tetap yakin dengan pilihannya masing-masing. Jika menerima ancaman, Irwandi meminta warga melaporkannya kepada pihak kepolisian.

“Sudah saatnya rakyat Aceh melawan kezaliman, dulu kita melawan kezaliman dari luar sekarang rakyat Aceh harus berani melawan kezaliman dari dalam. Cukup sudah. Rakyat pun nanti semakin mengarahkan tuduhannya nanti ke kelompok pelaku.”

Untuk itu Gubernur Aceh yang akan mengakhiri jabatanya pada 8 Februari 2012 itu berharap kepolisian Aceh segera mengungkap dalang dibalik aksi teror tersebut. Polisi kata Irwandi harus bisa memastikan pelaksanaan Pilkada Aceh berjalan aman.

“Apabila sudah cukup bukti polisi harus mengungkapkannya ke publik. Ini hutang besar, hutang nyawa. Jangan lagi sama dengan beberapa kasus yang tidak terungkap,” ujarnya. (eh)

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres
Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?

Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024