- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Kementerian Perhubungan meminta Lion Air membuat program khusus pengawasan pilot, karena pilot maskapai berlogo Singa Merah Bersayap itu kembali tertangkap tangan usai pakai narkoba jenis sabu. Saat ini, sudah 200 pilot Lion Air dites urine.
"Sekarang mereka memiliki pilot lebih dari 500 orang. Informasinya, sudah sekitar 200 dicek. Cek itu menggunakan metode urine," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bhakti S Gumay di kantornya, Jakarta, Senin 6 Februari 2012.
Menurut Herry, program khusus yang diperintahkan kepada Lion Air berupa program drug control atau pengendalian narkoba. Program ini dillakukan untuk mengetahui apakah pilot-pilot itu menggunakan obat terlarang dan sejenisnya.
"Kami minta bikin program cek narkoba dan alkohol," kata Herry. Tes narkoba dan alkohol itu diterapkan selain pemeriksaan rutin kesehatan kelas A yang dilakukan setiap enam bulan sekali. Pemberlakuan cek rutin pilot seluruh maskapai juga dilakukan serupa.
Pada Sabtu pagi 4 Februari 2012, sekitar pukul 03.30 WIB, Badan Narkotika Nasional membekuk pilot Lion Air di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur. Padahal, pilot berinisial SS yang terbukti positif memakai sabu itu akan menerbangkan pesawat 3 jam lagi menuju Balikpapan dan Ujung Pandang.
Penangkapan SS ini merupakan hasil penggerebekan BNN di Makassar pada awal Januari 2012. Saat itu, BNN juga meringkus pilot Lion Air memakai sabu berinisial HA.
Menanggapi soal ini, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengaku berterima kasih kepada BNN. Karena, tindakan BNN justru menyelamatkan penumpang pesawat yang akan diterbangkan pilot.
"Tindakan ini untuk menghindari penumpang dari orang-orang yang berpotensi menggangu keselamatan terbang. Ini agar semuanya lebih baik," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Sabtu 4 Februari 2012. (umi)
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.
