- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Badan Narkotika Provinsi (BNP) Bali memantau ketat pergerakan pilot di Bali. Tak hanya pilot dari maskapai penerbangan Lion Air yang empat di antaranya dinyatakan positif mengkonsumsi sabu, tapi juga pilot dari berbagai maskapai lain.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Pusat untuk memantau pilot-pilot yang berada di kawasan Sanur," kata Kepala BNP Bali, Budiartha, di Bali Tourism Board, Selasa 7 Februari 2012. Ia tak menampik jika pengintaian yang dilakukan BNP Bali itu dilakukan karena adanya target operasi yang sudah ditetapkan oleh BNN Pusat.
Budiartha bahkan menduga pilot-pilot itu bisa saja menjadi bagian dari jaringan peredaran narkotika internasional di Indonesia. Pasalnya, kata dia, pilot diperlakukan khusus di bandara, di mana mereka tidak harus melalui pintu pemeriksaan.
BNP Bali pun turut memantau para pramugari. Budiartha beralasan, pramugari selalu bekerja sama dengan pilot. Maka, menurutnya, tak menutup kemungkinan bila ada pramugari yang terlibat dalam peredaran narkotika yang sama.
Budiartha menekankan, pemantauan terhadap perilaku pilot dan pramugari di Pulau Dewata itu sangat penting dilakukan, karena Bali rawan terhadap peredaran narkotika.
"Dalam dua tahun terakhir, masuknya narkoba ke Bali melalui bandara sangat besar. Ada 30 kasus, di mana satu kasus hampir melibatkan 8 orang asing," terang Budiartha. Selama dua tahun itu pula, sambungnya, ada lebih dari 20 kilogram narkoba yang masuk melalui bandara di Bali.
"Maka kami menduga ada keterlibatan pilot dan pramugari," tegas Budiartha. BNP Bali pun menyiapkan langkah pencegahan, misalnya dengan menyediakan alat tes kesehatan bagi pilot dan pramugari. (kd)