- REUTERS/ Tim Chong
VIVAnews - Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) Bali, Gusti Ketut Budiartha mengatakan pilot yang tertangkap tangan menggunakan sabu menyibak kerawanan bagi maskapai. Dia menduga sindikat jaringan narkoba internasional sudah mempelajari kondisi bandara di Tanah Air, termasuk Ngurah Rai Bali.
Kepada wartawan di Bali, Selasa 7 Februari 2012, Budiartha mengatakan sindikat ini juga akan menggunakan segala cara untuk melancarkan penyelundupan barang-barang haram tersebut. "Jangan sampai pilot ditunggangi oleh sindikat narkoba. Sebab dulu pernah ada satu kasus pilot menyelundupkan ekstasi dari Belanda di Jakarta. Kami belum menduga jika saat ini ada pilot seperti itu, meski tak tertutup kemungkinan," tandasnya.
Khusus di Bandara Ngurah Rai, ada 32 kasus penyelundupan narkoba sejak 2009 hingga Oktober 2011. Hal ini menunjukkan Bandara Ngurah Rai sangat rawan dari sindikat narkotika internasional. "Bandara kita cukup rawan. Dan mereka sudah mempelajari betul kondisi bandara kita, baru mengirim orang," ungkapnya.
Budiartha mengaku akan berkoordinasi dengan otoritas bandara untuk mencegah peredaran narkotika di kalangan pilot. Dia juga meminta agar maskapai penerbangan memerhatikan pilotnya. Minimal, kata dia, maskapai penerbangan apapun memperketat seleksi penerimaan pilot.
Sebelumnya, BNN Direktorat Narkoba Polda Jawa Timur menggerebek SS, 44, seorang pilot Lion Air di Hotel Garden Palace Surabaya, Sabtu pekan lalu.
SS tak bisa menghindar saat aparat menemukan sabu 0,4 gram dan alat pengisap sabu. Hasil tes urin menunjukkan paparan sabu di tubuhnya. Dia positif menggunakan sabu sebelum terbang.
Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly
Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.
