VIVAnews -- Lebih dari seratus mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa. Menolak penggantian nama kampus mereka menjadi Insitut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI).
Dengan membentangkan sepanduk yang bertuliskan, "Tolak ISI menjadi ISBI", demonstran melakukan aksi berjalan dari pintu masuk kampus ISI menuju kantor rektorat sambil meneriakkan penolakan nama baru itu.
Usai membentangkan spanduk penolakan ISI menjadi ISBI, satu persatu mahasiswa ISI membubuhkan tanda tangan penolakan.
Hendrik, kordinator aksi sekaligus mahasiswa Fakultas Seni Rupa ISI menyatakan perubahan nama ini jelas akan merugikan bagi mahasiswa ISI yang namanya sudah dikenal di seluruh Indonesia dan dunia internasional.
"Akan sangat rugi bagi kita jika nama ISI berganti dengan ISBI," kata dia, Kamis 9 Februari 2012
Tak hanya mahasiswa ISI yang tidak sepakat kampus berganti nama, lulusan ISI Yogyakarta juga menolak perubahan nama tersebut. Stefan Buana salah satu seniman terkenal yang merupakan lulusan ISI Yogyakarta juga menolak perubahan nama ISI menjadi ISBI.
"Ini masalah almamater ISI, bukan masalah yang lainnya karena nama ISI sudah dikenal di seluruh Indonesia bahkan dunia internasional," tandasnya.
Penolakan nama ISI menjadi ISBI juga mendapatkan dukungan dari kalangan pengajar atau dosen ISI Yogyakarta. Prof.Dr. Dwi Maryanto, Direktur S2, ISI Yogyakarta mengatakan usulan perubahan nama yang dilakukan oleh pemerintah adalah hal terburu-buru, dan terkesan hanya mengejar proyek semata.
"Untuk mengubah nama perlu studi akademik yang panjang karena konsekuensi perubahan nama harus mengubah kurikulum, kebutuhan SDM yang konsen terhadap budaya dan struktur yang ada di kampus," ujarnya.
Dwi menyatakan penolakan perubahan nama ini juga ditolak oleh 14 perguruan tinggi yang mempunyai fakultas seni karena hanya menjadi komoditi perbincangan dikalangan atas namun tidak ada sosialisasi. "ISI nanti juga akan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya yang mempunyai culture study," paparnya
Lebih lanjut Dwi menyatakan wacana perubahan nama dadakan terkesan kejar proyek yang menguntungkan kelompok tertentu. "Kalau itu benar-benar terjadi maka dunia pendidikan kita semakin hancur," ujarnya.
Sumber :
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Harga emas internasional maupun produk Antam melemah pada perdagangan Rabu, 24 April 2024. Itu terjadi karena kekhawatiran akan eskalasi konflik Timur Tengah kian mereda.
TikToker Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama.
4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI
Nasional
24 Apr 2024
Keempat prajurit TNI yang berasal dari wilayah Sunda telah meniti karir cemerlang dalam dunia militer. Prestasi mereka sangat moncer dengan pangkat jenderal bintang empat
Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya setelah ditetapkan sebagai Presiden RI terpilin 2024-2029.
"Untuk sejauh ini, sudah ada 12 orang yang telah melaporkan (Rektor UNU). Mereka masing-masing mahasiswi, staf hingga dosen. Pelaporan itu dilayangkan ke pihak LLDIKTI."
Selengkapnya
Partner
Khusnul Yakin mengaku jika keinginan maju sebagai bupati karena ingin membangun Lamongan lebih baik ke depannya. Sehingga kesejahteraan bisa dirasakan oleh warga.
Indonesia Vs Korea Selatan: Begini Reaksi Shin Tae-yong
Jabar
13 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 sudah dipastikan akan bertanding melawan Korea Selatan di 8 besar Piala Asia U-23 2024 ini. Shin Tae-yong selaku pelatih Skuad Garuda Muda pun berea
Kucing Tema Laptop Gaming Colorfire Meow Desain Imut Performa Gegas, Luar Hello Kitty Daleman Rembo
Siap
13 menit lalu
Colorful Technology Company Limited, resmi mengenalkan laptop gaming terbaru yaitu Colorfire Meow laptop ini hadir dalam dua varian, R16 dan R15. Colorfire Meow mengusun
Polres Tulang Bawang menggelar kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), serta peng
Selengkapnya
Isu Terkini