Dicekal AS, Wamenhan Menjamu Tamu Pentagon

Kandidat Cagub DKI, Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin
Sumber :
  • Antara/ Benny S Butarbutar

VIVAnews - Meski statusnya masih dicekal (cegah-tangkal) oleh Pemerintah Amerika Serikat, Wakil Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin masih menerima dan menjamu sejumlah pejabat dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Petagon.

Sjafrie dicekal karena tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat pada kasus Timor Leste (dulu Timor Timur), Aceh, dan peristiwa Mei 1998 saat menjabat Panglima Kodam Jaya.

Sjafrie menanggapi dingin seputar status hukumnya tersebut. "Terserah Amerika. Saya memang nggak ada rencana ke sana," ujarnya di Aula Nusantara I Gedung Urip Sumoharjo Kemenhan, Kamis, 9 Februari 2012.

Sjafrie tidak menjelaskan secara detail mengapa ia dicekal ke Amerika Serikat. "Kalau saya ada rencana ke sana, dia (pemerintah AS) harus memberi perhatian," tegasnya.

Pada 2009 lalu, The Straits Times memberitakan bahwa Sjafrie ditolak visanya saat masuk ke Negeri Paman Sam. Kedatangan Sjafrie ke Amerika Serikat adalah untuk menemani Presiden SBY mengikuti pertemuan G-20 di Pittsburgh.

Kerjasama bilateral

Namun soal kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat, kata dia, tentunya perlu dipublikasikan oleh kedua belah pihak dalam rangka pencapaian pencitraan positif dari publik.

Untuk itu, Kementerian Pertahanan Indonesia bersama Departemen Pertahanan Amerika Serikat/Pentagon menyelenggarakan Workshop Internasional yang mengangkat tema, "Enhancing Defence Coorporation on Public Affairs".

Seminar ini dimaksudkan untuk menumbuhkan keterampilan (skills) dan pengetahuan (knowledge) yang luas dari seluruh bidang, khususnya dalam aspek pertahanan.

Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya seminar ini adalah sebagai bahan acuan bagi publikasi media dalam bidang kerjasama pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat, serta memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan pertahanan dan media massa dalam bidang publikasi kerjasama pertahanan internasional.

"Ini adalah satu hal yang harus dijadikan program tahunan untuk memahami permasalahan-permasalahan yang ada. Media harus kita kasih tempat yang proporsional karena di balik media itu ada publik yang menunggu informasi," kata Sjafrie. (umi)

Kutukan Sungkyunkwan Scandal: 5 Pemerannya Terjerat Kontroversi Bertubi-tubi!
Febri Diansyah dan Rasamala Usai Diperiksa Penyidik KPK

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

Jaksa KPK akan memanggil Febri Diansyah dkk dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa mantan Mentan SYL.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024