SBY: Berikan Ruang Kontrol Terhadap Pers

Presiden SBY umumkan hasil reshuffle kabinet
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki

VIVAnews – Kebebasan pers merupakan bagian penting dari negara demokrasi. Ini tak lepas dari fungsi untuk meningkatkan komunikasi antara pejabat dengan masyarakat.

Pilpres 2024 Sudah Selesai, Rosan: Tugas TKN Berakhir, Arahan Prabowo jadi Paguyuban

Hal ini ditekankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak Hari Pers Nasional Ke-27 di Jambi.

“Dengan kebebasan pers hasil yang diperoleh antara lain interaksi antar penyelenggara negara dengan rakyatnya akan berjalan dengan baik," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat menyampaikan sambutan pada acara puncak Hari Pers Nasional ke-27, di Gedung DPRD Provinsi Jambi, 09 Februari 2012.

Presiden mengharapkan, setiap pemberitaan harus selalu berimbang dan sesuai dengan fakta. Sebagai contoh, dengan banyaknya konflik di beberapa daerah di Indonesia, pers juga memberi konstribusi. Bila beritanya benar dan berimbang, maka akan diterima secara positif pula oleh banyak pihak, tapi bila sebaliknya bisa menimbulkan persepsi negatif.

“Masyarakat kita sudah sangat kritis, mana yang berita yang tidak berimbang dan mana yang berimbang,” ujar SBY.

Ia juga mengungkapkan, kontrol negara terhadap pers bukan sesuatu yang sehat. Bila itu terjadi, bisa menimbulkan citra yang tidak baik pada pemerintah.

“Mari kita berikan ruang kontrol terhadap pers, biarkanlah mereka mengontrol kita semua. Namun kita hanya berharap kontrol dilaksanakan atau disampaikan sesuai dengan fakta yang benar pula,” katanya

Ia juga merasa senang dan bangga melihat komunitas pers saat ini. Itu karena, insan pers senantiasa meningkatkan kemampuan untuk menjaga integritasnya. Dalam kesempatan ini,  Presiden juga menandatangai prasasti tugu pers yang dibangun Pemerintah Provinsi Jambi di kawasan Murni, Kota Jambi. (umi)

Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Intip Perjalanan Bisnis Mustika Ratu
Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim telah berhasil menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Sebab, Budi

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024