- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Empat anggota delegasi Front Pembela Islam (FPI) diancam oleh ratusan masyarakat adat Dayak untuk tidak menginjakkan kaki di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu pagi 11 Februari 2012.
Ketua FPI Habib Rizieq mengungkapkan selama ini FPI memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan pejabat di Kalimantan Tengah.
"Dua hari lalu via media lokal sudah muncul kabar penolakan delegasi FPI, Kapolda Kalteng mengeluarkan pernyataan tidak mau bertanggung jawab," kata Habib Rizieq melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu 11 Februari 2012.
Rizieq meminta Menkopolkam, Mendagri, DPR dan Kapolri mengusut tuntas kasus ini. Menurut dia, keempat anggota delegasi FPI itu semula akan menghadiri pelantikan Anggota FPI Kalteng.
"Kami meminta pemerintah memeriksa Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng atas dugaan tindak kejahatan yang berpotensi menimbulkan konflik horisontal dan mengancam stabilitas NKRI," kata Rizieq, berapi-api.
Hingga saat ini, Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, belum bisa dikonfirmasi terkait insiden ini. Saat dihubungi VIVAnews.com melalui telepon, belum dijawab. Begitu juga pesan pendek yang dikirim, belum dibalasnya. (umi)