Kronologi Umar Bom 6 Gereja di Malam Natal

Terdakwa teroris Umar Patek di sidang perdana
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVAnews - Umar Patek bersama dengan Dulmatin dan Imam Samudra telah melakukan peledakan terhadap enam gereja di Jakarta. Pengeboman enam gereja itu, dilakukan pada malam Natal 24 Desember 2000.

Hal tersebut diketahui saat Jaksa Penuntut Umum membacakan surat dakwaan kepada Umar Patek di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin 13 Februari 2012.

Pengeboman ini dipersiapkan sejak awal bulan Desember 2000. Ketika itu, Umar Patek sedang berada di rumah Dulmatin di Pemalang. Imam Samudra menelepon Dulmatin untuk meminta Umar Patek dan Dulmatin pergi ke Jakarta untuk membicarakan rencana pengeboman pada malam Natal di wilayah ibukota.

Dulmatin, bertugas membuat rangkaian elektronik. Sementara Umar Patek meracik bahan-bahan peledak menjadi black powder. Kemudian, Umar Patek mengelompokkan bubuk hitam itu menjadi dua bagian untuk ukuran satu kilogram. Itu, dipersiapkan untuk bom wadah karton seukuran kotak tisu, sementara empat kilogram dipersiapkan untuk bom tas jinjing.

Dengan cara itu, Umar Patek membuat tiga bom tas jinjing dan sepuluh bom karton.

"Imam Samudra membantu terdakwa ketika mencampur bahan peledak dan memasukkan ke dalam wadah bom," kata Jaksa Penuntut Umum, Bambang Suharijadi saat membacakan dakwaan.

Sementara, Dulmatin memasang rangkaian elektronik ke dalam masing-masing bom. Sementara pengaturan waktu juga dilakukan oleh Dulmatin, yaitu pada pukul 21.00 WIB, yang menurutnya waktu tersebut disesuaikan dengan waktu ibadah di gereja-gereja sedang berlangsung.

Sementara proses pembuatan 13 bom tersebut dikerjakan dalam waktu 20 hari. Bom-bom tersebut, telah siap pada pukul 15.30 WIB pada 24 Desember 2000. Bom tersebut dibawa oleh Imam Samudra dan Dulmatin menuju ke sebuah tempat. Sementara, Umar Patek tak mengetahui di mana mereka akan menaruh bom tersebut. Mereka menggunakan jasa kurir untuk meletakkan bom-bom itu di sejumlah gereja.

Sementara, pada tanggal 24 Desember 2000 bom diledakkan di enam gereja. Gereja itu adalah Gereja Katedral di Sawah Besar dan Gereja Kanisius di Menteng sementara pelaksananya adalah Edi Setiono dan Musa. Bom itu diletakkan di kolong mobil yang tengah diparkir di dapan Gereja. Bom itu berhasil meledak.

Selain itu, bom juga diledakkan di Gereja Oikumene, Jalan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur dan Gereja Santo Yosep di Matraman Raya, jakarta Timur. Kedua gereja ini, pelaksananya pengeboman adalah Abdul Jabar dan Asep. Pada gereja santo Yosep, diletakkan satu bom kecil dan satu bom besar. Bom-bom itu berhasil meledak.

Bom juga diledakkan di Gereja Koinonia, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur. Gereja ini diledakkan dengan menggunakan dua bom, bom kecil dan bom besar. Sementara pelaksananya adalah Abdul Jabar dan Asep. Kedua bom itu berhasil meledak.

Gereja terakhir yang akan diledakkan adalah Gereja Anglikan Jalan Arif Rahman Hakim, Jakarta Pusat. Menurut Abdul Jabar, pelaksananya adalah Gerakan Pemuda Islam (GPI). Dalam gereja itu, diletakkan satu bom kecil, namun tidak meledak. (adi)

Kolaborasi Prabowo dan Raja Yordania, TNI Berhasil Kirim Bantuan RI ke Gaza via Udara
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum, PT PLN

39 Unit SPKLU PLN di Sepanjang Tol Trans Sumatra Siaga Layani Pemudik, Ini Titik Lokasinya

PT PLN (Persero) menyiagakan 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh tanah air untuk periode mudik lebaran tahun 2024

img_title
VIVA.co.id
9 April 2024