Dituntut, Pemulihan Jiwa Mantan TKI Depresi

TKW terlantar di Jeddah, Arab Saudi
Sumber :
  • ANTARA/SAPTONO

VIVAnews - Sebanyak 96 buruh migran asal Sukabumi menderita tekanan jiwa sepulang dari luar negeri, terutama Timur Tengah. Bahkan ada yang dipasung oleh keluarganya sendiri.

Kondisi ini membuat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi menuntut pertanggungjawaban BNP2TKI dan PJTKI yang memberangkatkan para TKI. Terlebih setelah mendapat masukan hasil advokasi dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

“Kami sedang memproses data hasil advokasi SBMI ke BNP2TKI. Kami menuntut pertanggung jawaban BNP2TKI dan PJTKI dalam memulihan jiwa para manatan TKI yang mengalami depresi,” tegas Kepala Dinas tenaga Kerja dan Tansmigrasi  (Disnakertrans) Sukabumi,  Aam Ammar Halim pada VIVAnews.com.

Pemrosesan  data ini sebagai langkah awal agar para mantan TKI ini mendapatkan hak-haknya dalam rehabilitasi mental mereka.  Disnakertrans akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi untuk mencari solusi awal penanganan TKI yang mengalami depresi.

Secara terpisah, ketua SBMI Sukabumi Jejen Nurjanah mengatakan pihaknya selain berkoordinasi dengan Disnakertrans, melayangkan data hasil advokasi mereka ke BNP2TKI dan Kementrian Kesehatan. SBMI masih menunggu respon dari semua badan untuk mencarikan solusi bagi para TKI yang mengalami depresi.

“Saat ini kami sudah mengupayakan konseling bagi beberapa TKI yang mengalami depresi. Upaya ini masih belum maksimal. Para TKI ini banyak yang harus dirujuk rumah sakit karena perlu mendapatkan perawatan khusus,” tegas Jejen.

Dari hasil advokasi yang dilakukan SBMI Sukabumi setiap tahun jumlah TKI yang mengalami Depresi semakin banyak setiap tahunnya. Pada tahun lalau SBMI berhasil mengadvokasi 38 TKI yang depresi pada tahun ini jumlahnya menjadi 96 TKI yang mengalami depresi.

Sebelumnya disebutkan,  70 persen TKI mengalami depresi saat mereka bekerja di Timur Tengah. Para TKI ini mendapatkan berbagai perbuatan tidak menyenagkan mulai dari kekerasan fisik, pemerkosaan, pelecehan seksual hingga berbagai tekanan psikologis saat bekerja bersama majikan mereka.

Sisanya yang 30 pulang menderita depresi saat pulang ke kediaman mereka. Depresi disebabkan saat mantan TKI tidak bisa menerima saat pulang keluarganya berantakan, karena sang suami yang ditinggalkan telah menikah lagi.

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

Polda Metro Jaya menegaskan bakal memberikan pengamanan pada seluruh gereja yang ada di wilayah Jadetabek saat Tri Hari Suci Paskah yang dimulai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024