Soal Jurnal, Rektor UI Dukung Mendikbud

rektor ui Gumilar Rusliwa Somantri
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan aturan baru untuk syarat kelulusan bagi mahasiswa S1, S2, dan S3. Mahasiswa yang akan lulus setelah Agustus 2012, diwajibkan menulis jurnal ilmiah.

Menurut Rektor Universitas Indonesia (UI), Gumilar Rusliwa Somantri, aturan itu harus disambut positif untuk meningkatkan kualitas lulusan universitas di Indonesia. "Kebijakan itu harus dilihat dari sisi positifnya, semangatnya apa," kata dia saat berbincang dengan VIVAnews.com, Selasa 14 Februari 2012.

Gumilar mengatakan, setidaknya ada empat poin positif dari penerapan aturan tersebut. Pertama, kebijakan itu bisa memacu mahasiswa untuk belajar menulis. Kebijakan ini sangat penting, karena selama ini Indonesia didominasi oleh budaya lisan.

"Dengan aturan itu, orang akan terbiasa menulis, karena dipublikasikan," ujar dia. "Ini bagian yang positif untuk mengubah dari oral culture ke tradisi tulis."

Kedua, lanjut Gumilar, kewajiban menulis jurnal bisa menjadi cara efektif untuk menghindari plagiarisme. Karena, jurnal yang ditulis mahasiswa akan tersebar ke publik. "Di sinilah ada kroscek. Siapa pun bisa mengecek keaslian karya itu," kata dia.

Keuntungan ketiga, aturan baru ini membuat para dosen tidak sembarangan membimbing mahasiswanya dalam penulisan tugas akhir. Dosen, kata Gumilar, akan lebih hati-hati karena namanya dicantumkan dan dipublikasikan. "Mudah-mudahan langkah ini membuat kualitas dari bimbingan dan karya tulis bisa dijaga, orang tidak sembarangan," ujar Gumilar.

Sedangkan keuntungan keempat, aturan ini akan meningkatkan jumlah publikasi di Indonesia. Selama ini, kata Gumilar, jumlah terbitan jurnal ilmiah di Indonesia sangat sedikit. "Jika dibandingkan secara statistik dengan jumlah penduduk Indonesia, jumlah jurnal di Indonesia sangat rendah," kata dia.

Menurut Gumilar, sudah sewajarnya jika lulusan universitas didorong untuk menulis di jurnal. "Untuk S3 menulis di jurnal internasional, S2 di jurnal nasional, dan S1 menulis di jurnal lokal."

Namun, tambah Gumilar, yang harus diperhatikan adalah media untuk mempublikasikannya. Menurut dia, lulusan universitas yang jumlahnya puluhan ribu per tahun akan mendatangkan masalah penerbitan. "Bagaimana untuk mempublikasi itu, kalau jurnal cetak banyak masalah," kata dia.

"Namun, ini kan era teknologi komunikasi yang maju. Oleh karena itu, peluang yang besar itu dengan jurnal online. UI sendiri sudah mempersiapkan jurnal online yang langsung dengan web UI."

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat
Airlangga Hartarto Didukung Satkar Ulama jadi Ketum Golkar 2024-2029

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024