Diluncurkan, 'Megawati Anak Putra Sang Fajar'

Ketua umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri
Sumber :
  • ANTARA/Farras

VIVAnews - Yayasan Kusuma Pertiwi hari ini menerbitkan buku tentang Megawati Soekarnoputri. Judulnya 'Megawati: Anak Putra Sang Fajar'. Buku ini berisi kesaksian sejumlah tokoh mengenai sosok Mega dari berbagai sudut pandang, baik pemikiran maupun perjuangannya.

"Kita telah mengetahui dan mengenal Megawati sebagai anak proklamator, mantan presiden, tokoh politisi, ketua parpol. Tentu sosok Megawati menarik dan bisa jadi teladan baik bagi kita semua, khususnya juga bagi kaum perempuan," ujar Ketua Yayasan Kusuma Pertiwi, Yanti Sukamdani, dalam jumpa pers peluncuran buku tersebut di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis 16 Februari 2012.

Yanti menambahkan, sisi menarik Megawati untuk digali adalah kegigihannya dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, terutama rakyat kecil. "Usahanya terus menerus, tak lelah dan tak pernah berhenti bekerja untuk kepentingan rakyat, terutama wong cilik," kata Yanti.

Perjalanan politik Megawati dan konsistensi sikap politiknya, lanjut Yanti, juga menarik untuk didalami apa yang melatar belakanginya. "Di tengah kegamangan ideologi, krisis kepemimpinan, kondisi etika politik yang dirasakan semakin langka, buku ini bisa menjadi ibarat oase ditengah kegersangan," kata Yanti.

Ada 50 tokoh yang memberikan kesaksiannya tentang Megawati di buku tersebut. Antara lain Akbar Tandjung, Asvi Marwan Adam, Franz Magnis Suseno, Hamzah Haz, Jakob Oetama, Joko Widodo, Jusuf Kalla, Pramono Anung, Puan Maharani, Rano Karno, Ryamizard Ryacudu, Sabam Sirait, Samuel Watimena, Siti Musdah Mulia, Fadli Zon, Garin Nugroho, dan lain-lain.

"Buku ini lebih banyak tentang pandangan orang lain mengenai Ibu Mega. Ada 50 kontributor dalam buku ini mulai dari guru, pimpinan parpol, perancang busana, seniman, dan lain-lain. Majemuk sekali yang beri kontribusi disini, dan buku ini ditutup wawancara dengan Mega," kata Yanti.

Yanti menjelaskan bahwa buku ini akan dijual di Gramedia dengan harga sekitar Rp145ribu-3p150ribu. Harga tersebut menurut Yanti, relatif  murah dibanding isinya yang sarat pengalaman dan pemikiran Megawati. Untuk cetakan pertama, Kusuma Pertiwi mengeluarkan 2500 eksemplar.

"Buku ini dikemas sederhana, karena beliau (Megawati) memang senang yang simpel saja, tidak mau terkesan glamor," kata Yanti. (ren)

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or
Nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan gerakan 3M.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024