- VIVAnews/Adri Prastowo
VIVAnew - Tangisan Yuliana semakin keras terdengar di rumah sakit khusus Kalimantan Barat. Tenaga kerja wanita asal Jakarta ini mengaku pernah bekerja di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga.
Wanita berusia 30 tahun itu hidupnya terlunta-lunta di Kota Pontianak selama tiga bulan setelah pulang dari Malaysia. Diduga kuat dia mengalami stres. Dia selalu berteriak-teriak mencaci maki sang majikannya di Malaysia.
“Saya kerja di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga. Saya hanya dapat siksaan saja dari majikan saya. Majikan saya telah memperkosa saya. Saya ingin pulang,” ujar Yuliana kepada VIVAnews di Pontianak, Jum’at 17 Februari 2012.
Menurut Yuliana, ia kerap mendapat pelecehan seksual dari sang majikan ketika bekerja di Malasyia. Bahkan, ia terus menerus menyebut-nyebut nama sang majikan telah merenggut keperawannya itu. “Pokoknya majikan saya memperkosa saya di Malaysia,” ucapnya lagi.
Selama tinggal di Pontianak, wanita yang tak memiliki identitas ini tidur di sebuah gerobak berukuran 1 X 2 meter. Gerobak itu milik Siti Julaeha, pedagang makanan di dekat pelabuhan tak jauh dari kantor walikota Pontianak. Siti Julaeha merasa iba melihat Yuliana.
Namun, Julaeha pun merasa kebingungan, karena wanita yang tidur di gerobaknya itu tidak memilki sehelai dokumen apapun. Awalnya Julaeha mengira Yuliana berasal dari DKI Jakarta yang datang dari sebuah kapal di pelabuhan Pontianak.
“Dia juga membantu saya setiap harinya. Terkadang saya juga tidak berani meninggal kan dia sendirian," kata Siti Julaeha.
Akhirnya, Julaeha dan beberapa warga mengadukan hal ini ke Dinas Sosial Kota Pontianak.
Saat ini, Yuliana sudah ditangani dinas sosial. Dia pun di rehabilitasi di rumah sakit jiwa. Kuat dugaan, Yuliana mengalami depresi dan stres berat.
“Yuliana ini mengakunya dari Malaysia. Dia itu mungkin mengalami gangguan jiwa, makanya kita masukkan dulu ke rumah sakit jiwa ini. Ya tujuannya untuk menggetahui sedetil mungkin penyakit apa yang ia alami. Tapi, memang dia itu selalu marah, teriak-teriak yang tidak jelas juga,” kata Ali Aman dari Pejabat Fungsional Dinas Sosial Kota Pontianak.
Menurut Ali Aman, pihaknya masih mengumpulkan bukti identitas wanita itu. Pihaknya masih kesulitan mencari tahu penyebab wanita yang mengaku TKI ini bisa tersesat di Kota Pontianak. “Kami tetap membantu dia supaya cepat sembuh dan segera memulangkan kalau sudah sembuh,” katanya. (eh)