- Antara/R Rekotomo
VIVAnews - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) berencana mendatangi Mabes Polri, hari ini, untuk menindaklanjuti ketidakpuasan keluarga salah tangkap oleh Polres Jember, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Keluarga korban mengaku tidak puas.
"Kedatangan hari ini untuk menindaklanjuti laporan keluarga korban ke Kontras. Laporan keluarga korban tidak puas karena polisi hanya dianggap indispliner di lapangan," kata Koordinator Kontras Haris Azhar saat dihubungi VIVAnews.
Polres Jember diduga salah menangkap orang. Rahmatullah yang diduga telah merampok dibekuk polisi. Polisi kemudian menyita motornya padahal motor miliknya pribadi. Polres Jember telah menjatuhkan hukuman displin terhadap dua anggotanya.
Haris melanjutkan, Mabes Polri sebagai institusi tertinggi Polri dapat menunjukkan kewibawaannya dengan menerapkan hukum yang sebenarnya bukan sekedar menerapkan hukum internal melindungi bawahannya. "Sudah bosan kami lihat polisi konservatif. Sekali lagi ini kesempatan bagi polisi untuk menunjukan keadilan," dia menerangkan.
Sebelumnya, Mabes Polri melalui juru bicaranya Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution menegaskan polisi terus memantau kasus ini. Melalui tim pengawas internal kepolisian, Mabes Polri akan memeriksa anggota yang diduga melakukan kesalahan itu. "Apakah benar seperti itu, apakah ada buktinya. Kalau memang ada pelanggaran anggota, kami akan memproses," kata Saud.
Tapi Saud membenarkan sudah adanya pemberian sanksi dari Polres Jember kepada anggota yang diduga melakukan pelanggaran. Meski demikian, Saud belum bisa menyebut adanya pelanggaran karena Mabes Polri masih akan turun ke lapangan untuk memeriksa langsung.