Ahmad Yani DPR: Laporan PPATK Belum Matang

Ketua PPATK Muhammad Yusuf
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Anggota Komisi Hukum dari Fraksi PPP, Ahmad Yani mengatakan  laporan dari Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait 2.000 transaksi mencurigakan yang menyangkut Badan Anggaran DPR RI, belum matang.

"Tapi sudah dipublikasikan. Seharusnya memang harus matang dulu, prosesnya bagaimana, akibatnya apa, betul-betul mencurigakan apa tidak. Harusnya dikaji lebih dalam baru bisa dipublikasikan," kata Ahmad Yani di Gedung DPR, Senin 20 Februari 2012.

"Kami sudah ingatkan berkali-kali agar jangan terlalu cepat mengumumkan sesuatu yang belum jelas, teliti lebih awal dan mendalam. Lalu laporkan pada kami, tidak perlu melakukan press conference," kata dia.

Yani mengatakan, temuan PPATK yang dinilai belum matang ini telah mendeskreditkan anggota dewan secara keseluruhan. Selain itu, laporam PPATK ini juga dinilai menimbulkan stigma negatif terhadap anggota dewan.

"DPR itu tidak takut, yang dilaporkan itu belum jelas. Boleh saja tembusannya ke KPK tapi KPK kan tidak bisa mengusut langsung. Harus dilaporkan tindak pidananya dulu baru berdasarkan ini disidik. Jadi tidak boleh urusan pencucian uang dulu baru diusut, PPATK sudah menimbulkan stigmatisasi," kata dia.

Menurut Yani, laporan PPATK tersebut bisa dijadikan alat untuk lawan-lawan politik. "Karena PPATK ini ketuanya diangkat langsung Presiden bisa juga ini dijadikan alat, ini juga yang selalu kami awasi," kata Yani.

"Ini bisa dijadikan alat untuk membungkam lawan-lawan politiknya. Kita mau lihat siapa-siapa saja yang disasar, apakah yang selama ini orang-orang yang aktif menuntut penuntasan kasus-kasus yang ada," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua PPATK, M. Yusuf mengungkapkan, pihaknya akan mengusut tuntas dugaan rekening mencurigakan tanpa intimidasi dari pihak manapun. "Tidak ada tekanan, kalau ada tekanan saya tidak takut," kata Yusuf di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 20 Februari 2012

Menurut Yusuf, sejumlah transaksi mencurigakan seperti indikasi 2.000 transaksi anggota DPR, juga akan di telusuri. "Ini tidak wajar dia punya uang sebanyak itu, dan kami juga bekerja berdasarkan UU," tegasnya.

Yusuf sebelumnya menjelaskan, 2.000 transaksi mencurigakan tersebut masih dalam penyidikan lebih lanjut, apakah terkait dengan rekening gendut atau tidak. "Kami tidak pernah punya semangat tidak transparan atau menutupi, itu dosa. Kenapa kami coret?" kata dia.

"Pertanyaan dari Komisi III menyangkut hasil analisis rekening gendut. Ini belum tahu gendut atau tidak, masih diproses. Jumlahnya memang lebih dari 2.000. Kebetulan menyangkut Banggar." (umi)

Respons Keluarga Via Vallen Soal Penggerudukan dan Dugaan Penggelapan Motor
Cek hipertensi atau darah tinggi.

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang umum di mana tekanan darah dalam arteri meningkat. Untuk mengurangi masalah ini, salah satunya makanan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024