- topik pagi-antv
VIVAnews - Meski ketegangan sudah mereda dan aktivitas masyarakat kembali normal, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan, Tolikara masih belum siap untuk menggelar pilkada.
Pilkada yang dijadwalkan pada 17 Februari 2012, diundur hingga batas waktu yang belum ditentukan. "Belum kondusif untuk pilkada. Masih puing-puing semuanya. Saksi tidak ada yang berani bicara," kata Saud dalam konfrensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 21 Februari 2012.
Saud menuturkan, aparat kepolisian sedang melakukan upaya pemulihan rumah yang rusak dan terbakar. Selain itu, mereka juga masih fokus pada olah tempat kejadian perkara (TKP), serta mencari para pelaku. "Pejabat di Tolikara sedang ke Jayapura, untuk membahas pemilukada, (waktu) belum dipastikan," terangnya.
Saud menambahkan, 150 personel dari Papua diterjunkan untuk menjaga kemananan Tolikara. Penempatan di semua titik yang dianggap relevan membatasi kontak dua kubu. "Massa tidak bisa lihat. Titik awal untuk melangkah dari dokumentasi (kerusuhan)," ucapnya.
Sebelumnya, dua pendukung calon bupati telah melakukan perdamaian. Mereka sepakat menghentikan kekerasan di kabupaten yang berada di wilayah Pegunungan Papua itu.
"Situasi sudah pulih, masyarakat kembali melakukan kegiatan sebagaimana hari-hari biasa. Ini berkat upaya perdamaian yang mempertemukan pendukung kedua calon bupati, terwujud. Dan mereka sepakat menghentikan segala bentuk aksi kekerasan," ujar Penjabat Bupati Tolikara, Alfon Sesa, saat ditemui wartawan usai mengadakan pertemuan dengan Gubernur Papua, Selasa 21 Februari di Jayapura.
Lanjutnya, dalam pertemuan dua kubu yang difasilitasi Polri, TNI dan dirinya mewakili Pemda Tolikara, kedua kubu mengaku sangat menyesal atas peristiwa kekerasan yang terjadi, hingga menimbulkan jatuhnya korban.
"Kedua kubu mengaku rugi sendiri atas serangkaian kekerasan yang terjadi. Sehingga mereka kemudian berkomitmen akan menjaga situasi kondusif hingga Pilkada bisa dilangsungkan,"paparnya.
Sebelumnya, Markas Besar Polri menyebut, berdasarkan data yang mereka peroleh, ada 11 orang tewas dalam bentrok di Tolikara yang terjadi 14-18 Februari 2012 lalu. Selain itu, ada lebih 201 korban luka, 122 rumah terbakar. Juga beberapa kantor rusak, termasuk sekretariat Golkar, Demokrat, Kantor Distrik serta Kantor Statistik. (eh)