- REUTERS/ Zul Edoardo
VIVAnews – Kerusuhan pecah di Lapas Kelas IIA Kerobokan, Denpasar, Selasa 21 Februari 2012 malam. Menurut Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sihabudin, hal tersebut akibat penanganan yang tak tuntas pada saat kerusuhan pada beberapa hari lalu.
Akibat kerusuhan itu, pagi tadi polisi mengambil tindakan tegas untuk menenangkan situasi. Polisi yang bersiaga sejak pukul 23.00 Wita merangsek masuk ke dalam lapas terbesar di Bali itu. para napi rupanya melakukan perlawanan. Tiga orang terpaksa dilumpuhkan. Mereka masing-masing Rommy (tertembak di kaki), Supriyanto (tertembak di kaki) dan Nyoman Tirtayasa (tertembak di lengan kanan). Ketiganya langsung dibawa ke rumah sakit.
Pada kesempatan itu, polisi juga mengamankan sejumlah senjata dan amunisi dari dalam lapas. “Itu senjata milik lapas yang diamankan dari dalam gudang,” kata Sihabudin di Lapas Kerobokan, Denpasar, Rabu 22 Februari 2012.
Senjata itu diamankan, lanjut Sihabudin, karena situasi lapas mulai tak terkendali. Apalagi, api mulai menjalar ke semua gedung perkantoran di lapas yang dihuni 1.015 orang itu. “Api mulai menjalar, makanya senjata kami amankan. Tapi tak ada senjata yang dirampas oleh napi,” imbuhnya.
Akibat kerusuhan tadi malam, gedung kantor Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan di Denpasar hancur dan habis terbakar. Arsip-arsip tahanan ludes. Belum diketahui dari mana api berasal.
Sebaliknya, sel napi justru masih utuh. Dalam kerusuhan itu tak ada penghuni Kerobokan yang kabur. Situasi sempat tak terkendali saat narapidana melempari para petugas dari dalam lapas.
27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya
Puluhan Korban Investasi Bodong Menggerebek Rumah Orang Tua Pelaku.
