Rusuh LP Kerobokan

Menteri Pantau Negosiasi dengan Gembong Napi

Suasana negosiasi di LP Kerobokan, Bali
Sumber :
  • VIVAnews/Bobby Andalan

VIVAnews - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin, memantau langsung kondisi Lapas Kerobokan, Bali, yang masih genting akibat perkelahian antar narapidana.

Proses evakuasi yang sudah direncanakan hingga sore ini belum dilakukan. Tim evakuasi bersiaga, menunggu hasil negosiasi.  Saat ini, sebagian tim negosiator masih berada di dalam lapas terbesar di Pulau Dewata itu. Beberapa yang lain nampak sedang berbincang dengan Menteri.

Sebelumnya, Menteri Amir mengatakan, prioritas pihaknya saat ini adalah agar keselamatan semua narapidana terjamin. "Tak hanya warga binaan asing, wanita, tapi semua," kata dia.

Hingga saat ini, dia mengaku belum bisa memperkirakan kerugian yang diakibatkan rusuh yang menghanguskan kantor Lapas. "Baru Bisa dihitung setelah kondisi memungkinkan, tertib, dan kondusif. Sejauh mana kerusakan diinventarisasi dan perbaikan fasilitas yang tak memenuhi syarat," kata dia.

Ke depan, Amir menambahkan, fasilitas di dalam lapas akan diperbaiki. "Karena kondisi yang tak memadai bisa memicu ketidakpuasan," tambah dia.

Sebelumnya, evakuasi direncanakan dilakukan beberapa gelombang. Yang menjadi prioritas adalah narapidana asing yang jumlahnya 60 orang.

Mengapa mereka diprioritaskan? Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Wing Handoko khawatir narapidana asing dijadikan sandera oleh napi lokal.

"Ada informasi yang bisa dipercaya kalau napi asing dijadikan bargain oleh napi lokal, semacam sandera," kata Handoko kepada wartawan, Kamis 23 Februari 2012.

Dia menegaskan, tindakan para napi lokal ini tidak bisa dibiarkan sebab akan membuat citra Indonesia buruk di mata internasional. "Bagi napi yang melawan, ada perintah tembak di tempat," tegasnya. (umi)

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya
Salwan Momika Bakar Al-Quran

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Salwan Momika, seorang pria yang dahulu beragam Islam namun berpindah keyakinan menjadi Kristen asal Irak, mengatakan bahwa dia telah meninggalkan Swedia dan tiba di Norw

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024