- Dok. Kementerian Luar Negeri
VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung maraknya aksi kekerasan dan premanisme yang terjadi belakangan ini di hadapan Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri (GM FKPPI).
“Akhir-akhir ini muncul kembali aksi kekerasan, main hakim sendiri, bahkan premanisme. Juga konflik komunal maupun horizontal,” kata Yudhoyono dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IX GM FKPPI Tahun 2012 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 24 Februari 2012.
Yudhoyono mengatakan ia sudah berulang kali meminta aparat keamanan untuk menghentikan aksi kekerasan semacam itu. Ia pun menegaskan telah memerintahkan aparat untuk mengantisipasi aksi premanisme dengan tepat, profesional, dan tuntas.
Presiden kelahiran Pacitan itu berpendapat aksi premanisme merupakan ekses buruk dari reformasi dan demokrasi yang berjalan di Indonesia saat ini. Menurutnya, di era reformasi ini, kebebasan berserikat dan berkumpul, kebebasan pers, dan desentralisasi atau otonomi daerah mengalami penguatan.
Namun di sisi lain, rasa solidaritas, kesatuan, dan persaudaraan sesama anak bangsa kian memudar. “Ada ekses dan penyimpangan dalam penggunaan kebebasan, sehingga terjadi ketidaktertiban sosial, aksi kekerasan, dan penggunaan hak kelewat batas,” ujar Yudhoyono.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah sama-sama melakukan koreksi diri.
Yudhoyono juga mengajak FKPPI untuk ikut berpartisipasi menanggulangi aksi premanisme. “FKPPI diharapkan ikut menanggulangi aksi kekerasan yang membuat hidup kita tidak tentram,” kata dia. (hp).