- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Mindo Rosalina Manulang, terpidana kasus korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games terancam tak dilindungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Ancaman ini menyusul pernyataan kuasa hukum Rosa, Ahmad Rifai ke publik soal menteri yang meminta jatah fee 8 persen dalam sebuah proyek yang melibatkan kliennya.
Menyoal sikap LPSK, Komisi Pemberantasan Korupsi menyerahkan sepenuhnya ke LPSK. Menurut Ketua KPK Abraham Samad, kewenangan perlindungan terhadap saksi dan korban berada di lembaga yang dipimpin Abdul Haris Semendawai itu.
"Kewenangan itu ada di LPSK, kami tak bisa intervensi kewenangan LPSK," katanya di gedung DPR, Jakarta, Senin 27 Februari 2012.
Apapun keputusan LSPK, katanya, KPK tidak bisa mengintervensi. "Kami hanya bisa memberi masukan," tambahnya.
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menambahkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan LPSK terkait hal itu. Juga akan meminta penjelasan mengapa Rosa melalui kuasa hukumnya membuat pernyataan kepada publik.
"Saya juga belum mendapatkan penjelasan, mengapa Rosa seperti itu," katanya.
Sebelumnya, Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai menyatakan, pihaknya akan meninjau ulang perlindungan terhadap Rosa karena pernyataan kuasa hukumnya itu secara terbuka ke publik. Padahal kata Semendawai, kuasa hukum Rosa seharusnya mengungkapkan hal itu ke KPK secara diam-diam, tidak terbuka ke publik.
Semendawai beralasan, pernyataan Ahmad Rifai justru akan membahayakan kliennya sendiri.
"Karena Rosa dapat menjadi target serangan balik dari pihak-pihak yang keberatan atas pernyataan-pernyataan yang diungkap kuasa hukumnya. Jika itu sudah melalui persetujuan Rosa, maka perlindungan bisa dihentikan” ujar Semendawai. (eh)
Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian
Seorang siswa SMP di Depok, Jawa Barat, menjadi korban begal. Korban dibacok di bagian punggung hingga luka sobek parah. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk me
