- VIVAnews/ Siti Ruqoyah
VIVAnews - DW, pegawai Dinas Pajak DKI menjadi tersangka kasus dugaan korupsi saat dirinya masih bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Rekan kerja DW yakin bahwa temannya sejak masa kuliah di Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) itu tidak seperti yang dituduhkan.
"Ini hanya pengalihan isu Partai Demokrat. Dulu sempat ada soal rekening gendut Polri. Tapi sekarang mana? Tidak ada kabarnya," ujar rekan DW yang enggan disebut namanya, saat ditemui VIVAnews di Kantor Pajak Setiabudi Satu, Jakarta Selatan, Kamis 27 Februari 2012.
Menurut dia, DW hidup di lingkungan keluarga berada. Maka itu, dia yakin rekan sekantornya selama 2,5 tahun itu tidak mungkin bermain mata dalam kasus pajak. Apalagi, kata dia, saat birokrasi reformasi digaungkan pada 2007. Tidak mungkin pegawai pajak ada main dengan para wajib pajak.
"Memang sebelum 2007 saya tidak tahu apakah Mas DW bermain-main atau kongkalikong dengan wajib pajak atau tidak. Tetapi sesudah 2007 itu, kami ada modernisasi. Setelah itu saya yakin dia tidak main-main," kata dia.
Di kediaman DW, kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, ayah beranak satu ini dikenal sebagai sosok yang kerap salat berjamaah di masjid. Kendati demikian, tetangga sebelah rumah DW ini tidak begitu mengenal pria yang beristri juga seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak berinisial DA.
"Saya sering lihat dan tegur sapa kalau sedang salat jamaah. Tiap hari rajin Shalat Maghrib, Isya dan Shubuh di masjid Nurul Ikhlash di depan rumahnya ini," kata Luthfi, yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Dhana.
Rekening DW dan istrinya DA berisi puluhan miliar. DW dan DA juga memiliki bisnis minimarket dan showroom jual-beli mobil truk. Kejaksaan Agung juga telah menyita mobil mewah Mini Cooper milik DW.
6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi
Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib untuk memulai hari. Rasanya yang khas dan efek kafeinnya dapat membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
