- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Kenaikan BBM imbas meroketnya harga minyak dunia akan menimbulkan gejolak sosial di Indonesia. Markas Besar Kepolisian RI mengatakan siap mengantisipasi setiap pergerakan massa yang akan timbul akibat kenaikan BBM ini.
"Dampak sosial setiap keputusan menyangkut masalah publik pasti ada, Polri akan mengambil langkah-langkah untuk memetakan kemungkinan pengerahan massa di waktu tertentu," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Konjen Sutarman di Gedung DPR, Rabu 29 Februari 2012.
Menurutnya, saat ini Mabes Polri telah mempersiapkan pengamanan terkait kenaikan BBM yang tengah diperdebatkan pemerintah. Dia menjelaskan, Polri telah melakukan pemetaan terhadap tempat-tempat potensial pergerakan massa.
"Kita sudah melakukan mapping sehingga bisa melakukan pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat yang akan menyampaikan pendapat di depan umum. Melalui unjuk rasa maupun menyampaikan pendapat lain," ujarnya.
Sebelumnya pada Selasa kemarin, massa dari Hizbut Tahrir berunjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka menolak rencana kenaikan BBM. Diperkirakan, gelombang demonstrasi akan terjadi pasca pengumuman kenaikan BBM yang belum ditentukan tanggal pastinya.
Menteri ESDM Jero Wacik sebelumnya mengatakan pemerintah mempunyai dua opsi mengingat harga minyak dunia sudah mengalami kenaikan di mana rata-rata harga minyak mentah (ICP) sekarang sudah menembus US$121 per barel.
Opsi pertama, menaikkan harga BBM bersubsidi Rp1.500 sehingga Premium naik dari Rp 4.500 menjadi Rp6.000 kembali seperti Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, dan opsi kedua dengan mematok kenaikan harga Rp2.000 per liter, sehingga harga Premium menjadi Rp6.500 per liter. (eh)
Konsumen Bisa Jajal Langsung Wuling Cloud EV di PEVS 2024
Pabrikan otomotif asal China, Wuling akan memeriahkan pameran PEVS 2024 dengan menampilkan lini kendaraan listrik, salah satunya Wuling Cloud EV.
