- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus meminta Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mewakili untuk melayat dan menyampaikan pesan duka kepada keluarga Kiai Abdullah Faqih di Tuban, Jawa Timur. SBY sangat sibuk sehingga tak bisa meluangkan waktu ke Tuban.
"Saya ditelepon sekitar setengah sepuluh tadi malam. Presiden sangat dekat dengan Kiai Faqih," kata Soekarwo usai melayat dan menghadiri pemakaman Kiai Faqih, Kamis 1 Maret 2012.
Soekarwo menjelaskan, Presiden SBY memiliki banyak jadwal kerja yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga tidak bisa datang langsung ke Tuban. Pakde Karwo -panggilannya- menyebut, semasa hidup Kiai Faqih dikenal sangat santun dan tidak pernah membeda-bedakan dalam bergaul. Soekarwo mengaku setiap saat bisa berkunjung ke Pondok Pesantren Langitan asuhan Kiai Faqih.
"Saya selalu telepon beliau, jam berapa saya bisa sowan. Beliau bilang jam berapa pun bisa ditemui," ujar Soekarwo.
Menurut Soekarwo, Kiai Faqih adalah sosok yang sangat konsisten menjaga derajat kekiaiannya, mengedepankan kepentingan dalam keadaan apa pun dan di mana pun. Sebagai kiai kharismatik yang berhasil mencetak ribuan santri dan banyak menjadi pemimpin di berbagai daerah.
"Pesantren beliau menjadi rujukan banyak orang, termasuk budayawan, akademisi, bahkan para politikus," urainya.
Seperti diketahui, Kiai Abdullah Faqih wafat pada Rabu, 29 Februari 2012, pukul 18.30 di kediamanya kompleks Pondok Pesantren Langitan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, di usia 83 tahun. (eh)
Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet
Kejuaraan North Sumatera Amateur Open (NSAO) 2024, kembali digelar oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sumut. Peserta berasal dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina,
