Yudhoyono dan Hillary Bahas Konflik Gaza

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan Amerika Serikat dapat memberikan perhatian secara penuh atas konflik di Pelestina dengan Israel. Menurut Yudhoyono, Amerika harus ikut pro-aktif dalam penyelesaian konflik itu.

"Presiden kecewa konflik di Palestina belum juga selesai. Untuk itu, perdamaian harus segera direalisasikan dengan segera mungkin," kata juru bicara kepresidenan, Dino Patti Djalal di Kantor Presiden Jakarta, Kamis 19 Februari 2009.

Ungkapan kekecewaan itu disampaikan saat Yudhoyono bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton di Kantor Presiden. Dalam pertemuan yang berlangsung 45 menit itu, presiden ingin ada perhatian khusus dalam penyelesaian konflik antara Palestina dengan Israel.

Presiden dalam kesempatan itu juga menyampaikan agar segera terbentuknya negara Palestina yang berdaulat. Sehingga, menurut Yudhoyono, kedua negara itu dapat hidup damai dengan Israel.

Yudhoyono, melalui Dino menyayangkan proses gencatan senjata yang masih rentan menimbulkan konflik. Gencatan senjata tidak dapat menjami dan dapat memicu kembali konflik kedua belah pihak. Posisi Indonesia, menurut Yudhoyono tetap mendukung adanya perdamian di Jalur Gaza.

Menhub: Kereta Tanpa Transit Bakal Jadi Alternatif Angkutan Nataru