VIVAnews - Kantor Pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya kini menjadi perhatian publik. Terutama peralatan simulator pembuatan SIM yang mirip video game.
Alat simulator itu merupakan alat peraga untuk pemohon pengurusan SIM. Pantauan VIVAnews, sejumlah pemohon SIM menyebut masih sulit mengoperasikan alat simulasi yang dilengkapi dengan bagian stir motor dan satu unit layar itu.
"Masih sulit, cara kerjanya mirip video game," kata seorang calon pembuat SIM di Surabaya, Jawa Timur, Rabu 1 Agustus 2012.
Tetapi alat itu dinilai efektif akan membantu pemohon SIM. Karena pemohon tidak harus mengemudikan kendaraan asli atau semestinya. "Namun, cara kerja mesin ini masih cukup sulit. Hanya seperti orang main video game," kata pemohon SIM lainnya, Yudha Bramantyo.
Kondisi sarana simulasi di Kantor Satuan Lalu Lintas yang berada Jalan Kolombo, Tanjung Perak, Surabaya itu masih bagus dan berfungsi. Menurut petugas yang berada di lokasi, peralatan itu memang belum dipakai. "Masih sosialisasi," kata petugas yang enggan disebut namanya.
Ada beberapa alat simulator yang siap digunakan. Jumlahnya 12 unit untuk masing-masing kategori. Kategorinya, 3 unit simulator untuk uji SIM A umum, 5 unit untuk SIM B1 dan B2, serta 4 unit simulator SIM C untuk sepeda motor. Namun, Kepala kantor Pelayanan SIM milik Polrestabes Surabaya itu enggan berkomentar.
Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menetapkan Gubernur Akpol yang juga mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Djoko Susilo sebagai tersangka. Djoko menjadi tersangka dalam kasus dugaan penggelapan dana pengadaan simulator untuk uji perolehan SIM.
Djoko sendiri hingga kini menolak berkomentar. "Sudah ditangani Bareskrim. Silakan tanya ke sana," kata Djoko di Semarang, kemarin. (umi)
Pengakuan Sales yang Mobil Jualannya Ditabrakkan Anak Kecil di Mall
Baru-baru ini viral di media sosial, seorang anak kecil menabrakkan sebuah mobil listrik Chery Omoda E5 ke tembok salah satu toko baju di Mal of Indonesia (MOI), Jakarta.
