Polri Harus Legowo Lepas Kasus Simulator SIM

Penyidik KPK saat tengah memeriksa barang bukti. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Polri diminta legowo menyerahkan penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan driving simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Apalagi, dalam kasus ini melibatkan pejabat teras Polri.

"Kalau polisi legowo dan besar hati, itu bagus buat polisi," kata anggota Komisi III DPR, Didi Irawadi Syamsuddin, kepada VIVAnews, Senin 6 Agustus 2012.

Menurut dia, kesempatan ini hendaknya digunakan dengan sebaik-baiknya oleh Polri untuk membersihkan institusinya dari praktik korupsi. Jika kasus ini diusut oleh lembaga penegak hukum lain, hasilnya akan lebih netral.

"Dengan bersih-bersih, bagus bagi polisi. Jangan sampai karena beberapa oknum diduga bersalah, jadi jelek, kasihan polisi-polisi yang baik," ujar anggota Fraksi Demokrat ini.

Dia menambahkan, tindakan yang dilakukan oleh KPK dalam kasus ini, termasuk penggeledahan di gedung Korps Lalu Lintas beberapa waktu lalu, tidak ada masalah. Penggeledahan itu, menurut dia, ada dasar hukum yang kuat. "Itu sudah ada izin pengadilan," katanya.

"Terlepas KPK ada, katakanlah, dalam proses itu ada hal-hal yang kurang berkenan, tapi masih dalam koridor undang-undang," tambah dia.

Sebagaimana diberitakan, terjadi tarik ulur antara Polri dan KPK untuk menangani kasus ini. Polri menyoal penggeledahan gedung Korlantas Mabes Polri pada 30 Juli 2012. Mereka menuding KPK menabrak nota kesepahaman (MoU) dan tidak beretika karena tidak mendapat izin.

Tudingan itu telah ditepis KPK. Mereka mengklaim penggeledahan itu memiliki dasar yang kuat, termasuk masalah bukti yang disita. Bahkan, Polri diminta mundur dan menyerahkan kasus ini kepada KPK. Namun, ditolak mentah-mentah oleh Polri.

Belakangan, Polri justru menahan empat tersangka terkait kasus ini. Dua di antaranya juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Dua tersangka itu adalah Wakil Kakorlantas Brigjen Didik Purnomo dan pengusaha berinisial BS. (art)

Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?
PO Bus Borlindo

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta

Sopir bus bernama Satir Tajuddin sempat viral karena mengajak seluruh penumpang makan di rumah mertuanya saat hari lebaran. Kini, Satir dikabarkan mendapat banyak donasi.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024